Liputan6.com, Jakarta Sama seperti tubuh, kulit juga memerlukan detoks. Dengan fakta bahwa tubuh terekspos terhadap bermacam-macam zat kimia dan racun setiap harinya, hal ini membuat mereka seolah mengalami siksaan yang akan mengurangi vitalitasnya.
Kontaminasi harian tersebut menjadi beban bagi kulit. Dr. KE Mukada, seorang dermatolog dan dokter bedah laser mengatakan, “Terpapar bahan beracun yang berlebih menyebabkan erupsi pada kulit, alergi, kulit kering, pigmentasi, eksema, dan psoriasis. Kulit berperan sebagai organ cadangan untuk mengeliminasi bagi ginjal dan biasanya, kulit yang tidak sehat adalah indikasi terjadinya keracunan pada tubuh.”
Baca Juga
Dr Apratim Goel, yang juga seorang dermatolog dan dokter bedah laser menambahkan, "Racun-racun tersebut bisa saja berasal dari dalam tubuh yang tidak dapat dihilangkan secara alami. Atau racun tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut, pernafasan, atau penetrasi dengan jalan lain seperti melalui kulit, contohnya adalah penggunaan make-up, produk perawatan kulit dan polusi. Beberapa diantaranya memang racun,” ujar seorang Kosmetologis Radikal Bebas, Dr. Rashmi Shetty.
Advertisement
Radikal bebas dapat sangat merusak tubuh dengan membahayakan sel-sel baik pada tubuh termasuk mempengaruhi produksi kolagen dan jalur pigmentasi. Dr. Shetty menambahkan, “Hal ini bisa dirawat dengan penggunaan Vitamin A, E dan C, Q10, aster xanthine, dan glutathione (melalui mulut, atau serum). Glutathione adalah sebuah antioksidan yang sangat kuat namun penyerapannya sangat buruk sehingga pemberiannya melalui infus bersamaan dengan Vitamin C. Tablet, serum and krim bisa didapatkan di mana saja.”
Logam Berat
Dilansir dari Times of India, berikut beberapa hal yang dapat membuat kulit Anda rusak.
Logam Berat
Bismuth, timbal, arsenik, tembaga dan logam berat lainnya bisa memasuki tubuh melalui makanan sama seperti make-up dan produk perawatan kulit. Mereka memproduksi racun ketika kadarnya meningkat melebihi level kritis dan tubuh tidak mampu menghilangkan racun tersebut.
Polusi
Bahan polutan seperti gas sulfur, karbon monoksida, partikel debu, bakteri, virus, dan jamur membuat kulit menjadi lebih sensitif, kering, menjadi lebih gelap dan berbintik.
Air minum yang terkontaminasi
Ada banyak penekanan pada proses pemurnian air dengan menggunakan karbon, sinar UV, dan juga teknologi reverse osmosis. Namun ternyata, hal tersebut bisa menyebabkan air terkontaminasi oleh racun-racun, bakteri jamur, spora, parasit, dan hal lainnya.
Obat-obatan
Kebanyakan dari obat diproses oleh hati atau ginjal. Dalam kasus penurunan fungsi, atau dosis berlebihan secara kumulatif bahan kimia, obat-obatan tersebut akan terakumulasi dan membahayakan kulit dan organ lainnya. Besi yang memasuki tubuh selama bertahun-tahun bisa mengakibatkan timbulnya pigmen hitam pada kulit. (Melodia)
Advertisement