Liputan6.com, Jakarta Bulan kesehatan gigi nasional (BKGN) 2015 memasuki tahun ke-6. Selama itu pula terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien yang datang dengan sukarela, memeriksakan kondisi kesehatan gigi dan mulutnya. Ini sekaligus memperlihatkan, kesadaran untuk ke dokter gigi meningkat.
Hal ini diungkapkan Head of Proffesional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc dalam pembukaan BKGN di rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) Maranatha, Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/11/2015)
Setelah Pepsodent menyelenggarakan survei di enam kota pada BKGN 2014 didapatkan hasil, perilaku hidup sehat, terutama di generasi muda, sudah jadi bagian dari keseharian. Terlihat dari kebiasaan menyikat gigi yang sudah baik.
Advertisement
Sebanyak 63 persen mengaku, menggosok gigi sebanyak duankali sehari. Bahkan, 23 persen di antaranya menyikat gigi sebanyak tiga kali sehari.
Yang membuat drg Mirah dan tim senang adalah, 31 persen dari 600 respondens menggunakan BKGN sebagai acuan untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya.
"Senang sekaligus kaget, BKGN jadikan mereka mau ke dokter gigi," kata drg Mirah.
Bukan apa-apa, 55 persen pengunjung BKGN pernah sakit gigi tapi tak sedikit yang mengaku belum pernah ke dokter gigi. Mereka beranggapan, biaya yang harus dikeluarkan tidak murah, dam tidak merasa perlu ke dokter gigi secara rutin.
"Tentu senang jika manfaat dari BKGN membuat masyarakat mau kenp dokter gigi. Happy dengan result ini," kata drg Mirah.
Mirah berharap, ke depan akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang menyikat dengan benar, dan rutinnke dokter gigi.