Sukses

Wanita Ini Dandani Orang dengan Kuas dan Mulut

Satu lagi bukti disabilitas tak menghalangi seseorang untuk menghasilkan karya luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi bukti disabilitas tak menghalangi seseorang untuk menghasilkan karya luar biasa. Perias profesional asal Philadelphia, Jessica Ruiz, bisa membuat kliennya tampil memukau dengan cara tak biasa. Alih-alih membubuhkan lipstik, eyeshadow, dan eyeliner dengan tangan, Ruiz "melukis" wajah kliennya menggunakan kuas yang digerakkan dengan mulut.

Jessica terlahir menderita arthrogryposis, suatu penyakit yang membuatnya tak dapat menggerakkan lengan maupun tangan. Dia bahkan diprediksi tak akan bisa berjalan atau pun bicara. Namun kenyataannya Jessica mampu mematahkan semua dugaan itu dengan make-up!

Tak berlebihan jika mengatakan make-up telah mengubah hidup Jessica. Dia pernah mengalami bullying yang menyakitkan ketika duduk di sekolah menengah. Namun kemampuannya mengapplikasikan make-up dengan cara unik telah mengubah cara pandang teman-teman terhadap dirinya. Menginjak kelas 10, Jessica membantu menyulap wajah seorang teman menjadi luar biasa untuk acara kelulusan sekolah, Make-up juga membuatnya merasa lebih percaya diri.

Selepas sekolah, Jessica siap untuk mewujudkan impiannya menjadi penatas rias dan mendaftar ke beberapa sekolah make-up. Sayangnya tak satupun sekolah make-up yang mau menerimanya. Beberapa di antaranya bahkan terang-terangan mengatakan cara Jessica memegang kuas sangat tak higienis, dia harus membawa sendiri model untuk didandani karena model mereka akan merasa tak nyaman dengan caranya mengaplikasikan make-up.

Meski sempat depresi menghadapi kenyataan itu, Jessica tak patah semangat. Alih-alih memaksa mendapat pendidikan formal, dia justru beralih belajar make-up sendiri lewat Youtube. Dia menghabiskan waktu menonton tutorial make-up selama berjam-jam. Mempelajari semua teknik pengaplikasian make-up, menjadikan adiknya sebagai model untuk berlatih make-up, dan memberi jasa rias secara cuma-cuma. Berhasil. Kemampuannya mulai dikenal berkat kabar dari mulut ke mulut dan suatu hari Jessica pun mendapat kesempatan pertamanya menjadi make-up artist untuk sebuah pergelaran fashion.

"Aku mendapat kesempatan bekerjasama dengan orang-orang yang memiliki gelar akademis, sementara aku hanya belajar melalui Youtube," kenang Jessica, seperti dikutip dari laman Yahoo, Senin (23/11/2015).

Kini pun masih ada beberapa orang yang kurang nyaman dengan caranya mendandani klien. "Beberapa di antaranya sangat kasar, `Oh, kamu tak akan bisa sedekat itu dengan wajahku.`" Jessica menirukan. Tapi wanita ini tetap sopan, bersahabat dan terbuka pada para kliennya. Dia tak memaksakan orang untuk bisa menerima cara uniknya dan menjaga orang-orang yang bekerjasama dengannya tetap merasa nyaman.

"Ada orang-orang yang menggunakan tenagaku hanya semata-mata karena caraku mengaplikasikan make-up. Ada pula orang-orang lainnya yang memang benar-benar melihat kemampuanku. Perbedaannya hanyalah pada caraku membubuhkan make-up," tandas Jessica.