Liputan6.com, Jakarta Seperti apa tanda-tanda pasangan selingkuh? sikapnya mulai berubah, sering membuka handphone, tak fokus saat bicara atau tak lagi perhatian? Nyatanya, semua pandangan Anda mengenai hal tersebut bisa jadi keliru.
Seperti disampaikan pakar deteksi kebohongan, Handoko Gani, MBA, BAII, saat pasangan berbohong karena selingkuh, tidak ada tanda pasti yang bisa membuktikannya.
"Bohong adalah ketidakselarasan antara apa yang dipikirkan dan apa yang ditunjukkan. Oleh karena itu, pertama-tama, Anda harus tahu dulu baseline atau kebiasannya saat bersama dengan Anda. Setelah itu perhatikan indera mata, hidung, mulut, tangan, kata-kata, gerak gerik serta nada bicaranya," kata Handoko saat acara Festival Bohong Indonesia 2015 di Conclave, Jakarta, ditulis Senin (23/11/2015).
Advertisement
Handoko menerangkan ada 19 kriteria kejujuran yang disebut Criteria Based Content Analysis (CBCA) yang digunakan dalam mendeteksi kebohongan, seperti:
1. Struktur logika kejadian
2. Tidak terstruktur
3. Kuantitas kedetailan cerita
4. Penjelasan dari kejadian yang bersamaan
5. Deskripsi interaksi antartokoh
6. Percakapan antartokoh
7. Kompleksitas kejadian
8. Detail berlebihan
9. Detail berlebihan atas sub kejadian yang bukan merupakan esensi kejadian
10. Detail akurat namun membingungkan
11. Penjelasan dari kejadian yang bersamaan
12. Perasaan tokoh pencerita
13. Perasaan tokoh tersangka dalam cerita
14. Koreksi spontan tokoh pada cerita
15. Pengakuan tokoh bahwa ia lupa kejadian tertentu
16. Pengakuan tokoh, orang ragu pada cerita
17. Penyalahan diri sendiri
18. Pemakluman pada tersangka
19 Detail karakteristik
Meski agak terkesan rumit, menurut Handoko, ini adalah kriteria yang dianggap bisa dipertanggungjawabkan karena berdasarkan sejumlah penelitian dan digunakan sebagai acuan di negeri Barat untuk membuktikan pasangan berbohong atau tidak.