Liputan6.com, California - Lagi-lagi kesepian punya dampak negatif lain bagi kesehatan tubuh, kali ini pada sistem imun. Rasa kesepian ini menurut sebuah studi bertanggung jawab saat sel darah putih bekerja memerangi infeksi dan kanker.
Dikutip dari independent.co.uk, pada Selasa (24/11/2015), sebanyak 14 persen orang yang terisolasi secara sosial lebih mungkin menderita kematian dini dibanding mereka yang tidak kesepian.
Baca Juga
Baca Juga
Para ilmuan telah menemukan kalau sel-sel darah putih dari orang-orang yang kesepian dan monyet-monyet percobaan yang terisolasi dari kelompok sosialnya, kurang bisa melawan peradangan dari infeksi. Tim ilmuaan yang meneliti hubungan sel darah putih dengan perasaan kesepian ini dipimpin oleh Steven Cole dari University of California Los Angeles dan John Capitanio dari Pusat Penelitian Primata Nasional di UC Davis.
Advertisement
Para peneliti tersebut mempelajari sel darah putih atau leukosit manusia dan monyet, spesies primata yang sangat sosial. Dalam kasus monyet, peneliti menemukan bahwa mereka bisa mendorong perubahan dengan cara gen-gen leukosit yang diaktifkan atau dinon-aktifkan, hingga menyebabkan mereka diisolasi dari kawanannya.
Monyet kesepian menunjukkan peningkatan aktiviats gen yang punya peranan dalam menyebabkan peradangan dan penurunan aktivitas mereka malah berperan dalam memerangi infeksi virus.
Para ilmuan juga menemukan kalau salah satu dampak kesepian adalah peningkatan satu jenis darah putih yang disebut monosit. Monosit inilah yang terlibat dalam merespon imun peradangan dibanding membentengi tubuh dari virus.
Mereka percaya, bahwa hasil peningkatan jumlah monosit mungkin jadi penyebab dua hal, yakni menyebarkan rasa kesepian dan resiko kesehatan kita. Studi ini telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Hasil ini spesifik untuk kesepian dan tidak dapat dijelaskan berdasarkan depresi, stres atau dukungan sosial," kata mereka.