Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika menemukan, wanita yang mengalami obesitas sejak usia 18 tahun berisiko mengalami serangan jantung mendadak. Bahkan jika mereka berusaha untuk menurunkan berat badannya.
Untuk itu, Asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School, Dr Stephanie Chiuve mengingatkan pentingnya menjaga berat badan untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
Baca Juga
Seperti dimuat laman Dailymail, Jumat (27/11/2015), ilmuwan menganalisis data kesehatan sekitar 72.484 wanita sehat dari usia 18 tahun sejak 1980-2012. Hasilnya, ada hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dengan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan serangan jantung mendadak.
Advertisement
Baca Juga
"Selama 32 tahun, para peneliti mendokumentasikan 445 kasus kematian jantung mendadak, 1286 kasus penyakit jantung koroner fatal dan 2272 serangan jantung non-fatal," kata Chiuve.
Wanita yang kelebihan berat badan, dengan Indeks Massa tubuh (BMI) 25 sampai 30 atau lebih memiliki 1,5 kali dan dua kali lipat berisiko meninggal karena penyakit jantung dalam dua tahun ke depan dibandingkan dengan wanita dengan BMI sehat.
Editor-in-chief dari Journal of the American College of Cardiology, David Wilber mengatakan, Â penelitian ini semakin menambah bukti, efek buruk obesitas pada jantung. Dalam hal ini, risiko kematian mendadak yang bisa dicegah sejak kecil.