Liputan6.com, Jakarta Efek pasung terhadap gangguan jiwa itu tidak ada. Pada kasus-kasus tertentu, pemasungan dilakukan karena mencegah si pasien mengamuk ke orang lain dan lari-larian. "Tapi pada dasarnya, pasung tidak berpengaruh pada proses penyembuhan," kata FX Albino Prasodjo kepada Health Liputan6.com di Senayan City, Jakarta, Kamis (26/11/2015)
Namanya penyakit kejiwaan seperti yang dialami 'Playboy' dari Desa Jatisaba, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah bernama Dartam harus mendapatkan pengobatan medis. Karena berkaitan dengan kondisi fisik pasien itu sendiri.
Baca Juga
"Seperti penyakit kejiwaan ringan seperti depresi harus minum antidepresan, dan skizofrenia harus minum antipsikotik ," kata Psikolog Klinis Dewasa Rumah Sakit Bethsaida, Serpong, Tangerang Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pasien yang sudah dipasung, biasanya dianggap membahayakan. Tapi salah juga jika dia tidak mendapat perawatan tepat dari dokter. Abino mengatakan, umumnya kondisi seperti ini terjadi pada keluarga yang berasal dari ekonomi kurang mampu, ketidaktahuan, rumah sakit jauh, dan keterbatasan biaya membeli obat.
"Karena memang minum obatnya bisa seumur hidup," kata Albino menerangkan.
Lebih lanjut, kalau belum ada perubahan juga, bawa lagi si pasien ke dokter yang sama, jangan membawanya ke dokter lain karena pasti kondisinya semakin kacau. "Nantinya, dokter yang biasa memeriksa dia akan mengevaluasi kondisinya. Jangan doctor shopping," kata dia menerangkan.
Terpenting, pilihlah dokter yang mampu menjelaskan kondisi yang dialami pasien, bukan sekadar memberikan resep obat untuk segera ditebus. Sebab, anggota keluarga merasa lebih nyaman dan percaya jika bertemu dokter yang bisa memberi penjelasan.