Liputan6.com, Jakarta Muhammad Sobri, bocah laki-laki dari rumah susun (Rusun) Daan Mogot ini seharusnya jadi contoh buat anak-anak seusianya. Keterbatasan bukan penghalang bagi Sobri untuk membawa tim rusun Daan Mogot menjadi juara pertama turnamen Rusun Cup 2015.
Tim rusun Daan Mogot berhasil menaklukan rusun Pulo Gebang dengan skor 4-0 pada partai final di GOR Soemantri Brojonegoro pada Minggu (8/11/2015). Dalam laga ini, Sobri layak disebut bintang. Bocah yang masih duduk di bangku 2 SMP ini yang mencetak hat-trick.
Baca Juga
Karena prestasi tersebut, Sobri mendapatkan beasiswa dari perusahaan apilkasi ojek online GrabBike sebesar Rp 20 juta.
Advertisement
"Dengan beasiswa itu kita tidak mendesak Sobri untuk terus harus jadi juara. Yang kami harapakan, terbentuk rasa tanggung jawab dan berharap Sobri jadi anak yang disiplin. Setidaknya, dia harus jadi juara untuk dirinya sendiri. Akan lebih bersyukur lagi kalau kelak Sobri ini bisa jadi penerus Evan Dimas," kata Head of Country Marketing Indonesia, Kiki Rizki kepada Liputan6.com di Senayan City, Jakarta, ditulis Jumat (27/11/2015)
Supaya Sobri tidak telat ke sekolah bola yang akan dipilihnya nanti, pihak GrabBike memberikan transportasi berupa layanan ojek selama satu tahun. "Jadi, tidak ada alasan untuk Sobri malas-malasan ke sekolah bolanya," kata Kiki menambahkan.
GrabBike senang bisa menjadi sponsor utama ajang kompetisi seperti Rusun Cup 2015 ini. Menurut Kiki, sejalan dengan misi yang dimiliki layanan ojek online tersebut.
"Anak-anak muda harus disalurkan aktivitasnya. Daripada harus melakukan kegiatan negatif. Belum lagi sepakbola Indonesia sedang tiarap. Dengan adanya liga ini semoga jadi wadah untuk mencari bibit-bibit baru," kata Kiki yang juga menyebut GrabBike memberikan layanan ojeg cuma-cuma untuk penghuni rusun tersebut sebanyak tiga kali sehari.
Manajer Rumah RDM FC, Amaludin mengatakan, anak-anak dari rusun ini tidak memiliki lapangan bola yang dapat dijadikan tempat latihan. Mereka semua latihan di jalanan. Namun Amaludin yakin, di mana pun tempat latihannya, bukanlah penghalang menjadi juara.
Selain itu, kunci menjadi juara bukan di mana tempat latihannya melainkan kompak tidaknya suatu tim. "Dari awal saya targetnya juara pertama. Saya bilang ke mereka, juara itu cuma satu. Tidak ada juara 2 atau juara 3. Harus juara pertama," kata Amaludin.
Kemenangan ini membawa Sobri dan anak-anak yang tergabung dalam satu tim menjadi icon rumah susun Daan Mogot. Tingkah laku mereka kini jadi contoh buat anak-anak lain. Anak-anak yang selama ini hanya duduk, merokok, atau mengerjakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, dengan adanya Sobri anak-anak tersebut menjadi terpengaruh untuk melakukan hal serupa.
"Jangan malah Sobri yang terpengaruh sama mereka," kata Amaludin.