Liputan6.com, Jakarta Dalam suatu hubungan, pasti ada harapan dan ekspektasi yang berbeda tiap individu. Namun bila perjuangan cinta saja tidak cukup, maka akan muncul kekecawaan yang menjadi pemicu stres negatif.
Lantas, apakah benar perkawinan sangat rentan menunjukkan gangguan jiwa?
Baca Juga
Menurut dr. Safyuni Naswati, Sp KJ dari RS Soeharto Heerdjan, hubungan pernikahan memang menjadi salah satu indikator stres dalam kehidupan seseorang. Namun belum tentu setiap pernikahan ada indikasi gangguan jiwa. Sebab ada salah tes untuk mengujinya, seperti misalnya yang disebut dengan skala Holmes.
Advertisement
Baca Juga
"Ada 36 butir pertanyaan yang bisa dijawab. Tentu tidak semua diisi, namun skor tinggi dan paling banyak memang terdapat pada hubungan pernikahan misalnya apakah muncul masalah saat istri hamil atau melahirkan, perceraian, konflik dengan keluarga pasangan dan sebagainya," katanya saat menyambangi kantor redaksi Liputan6.com, Jumat (27/11/2015).
Safyuni menuturkan, selama dalam perjalanan kehidupan dia tidak cepat beradaptasi dan terus berlarut-larut maka derajat stres akan semakin tinggi dan perlu penanganan dokter lebih lanjut.