Liputan6.com, Jakarta Tak lama lagi, ribuan tentara Amerika yang bertugas di Afghanistan akan menerima transplantasi penis. Ahli bedah dari Johns Hopkins University di Maryland optimis, langkah ini akan menyusul kesuksesan sebelumnyadi Afrika Selatan.
Dailymail, Selasa (8/12/2015) melaporkan, data Departemen Pertahanan setempat mencatat ada 1.367 prajurit-kebanyakan di bawah 35 tahun menderita luka genital pada 2001-2013.
Baca Juga
Menurut tim dokter yang akan dipimpin oleh ahli bedah Dr Richard Redett, Dr Wei-Ping Andrew Lee dan Dr Gerald Brandacher, kerusakan jaringan pada organ genital sebagian besar akan diperbaiki terlebih dahulu untuk mencegah infeksi.
Advertisement
"Transplantasi dilakukan untuk menyembuhkan luka dan memungkinkan mereka memiliki fungsi seksual kembali," kata Lee.
Urolog Afrika Selatan, Andre van der Merwe mengatakan, bagian tersulit untuk melakukan transplantasi adalah mencari donor. "Kebanyakan kasus, dokter terbatas pada donor dan akhirnya akan membuat penis palsu," katanya.
Tahun lalu, para ilmuwan di Wake Forest Institute for Regenerative Medicine mengumumkan, mereka telah mengujicobakan kelinci dalam menumbuhkan jaringan penis. Hal ini cukup berhasil, delapan belas kelinci yang mendapatkan rekayasa jaringan ereksi berhasil ejakulasi. Saat ini, mereka berharap akan uji coba pada manusia dalam lima tahun