Liputan6.com, Jakarta Sekitar 2.7 juta orang di Amerika Serikat terinfeksi Hepatitis C kronis yang bisa mengakibatkan kegagalan liver dan kematian
Namun berkat penelitian terbaru yang digagas oleh para peneliti dari Intermountain Medical Center di Murray, ada harapan baru untuk para pasien dengan penyakit liver lanjutan akibat virus infeksi kronis, seperti dilansir dari laman Times of India, Rabu, 16/12/2015.
Baca Juga
Dr. Michael Charlton, seorang direktur Liver Transplantation Program di Intermountain Medical Center Researchers telah menemukan penyembuh baru untuk para pasien dengan panyakit ini: sebuah perawatan mulut dengan pengobatan spesifik yang menghasilkan tingkat kesembuhan yang tinggi setelah mengikuti perawatan tersebut.
Advertisement
Tim peneliti, yang dipimpin oleh Michael Charlton, MD, mempublikasikan hasilnya secara nasional pada New England Journal Medicine, dan juga mengumumkan hasil dari studi ini dan implikasinya terhadap pasien dengan penyakit liver lanjutan akibat Hepatitis C melalui konferensi pers di Intermountain Medial Center.
"Selama penelitian, fungsi liver terlihat stabil atau mengalami perkembangan yang baik pada sejumlah besar pasien yang mengikuti perawatan ini,” ujar Dr. Charlton.
"Meskipun pemeriksaan panjang lebih lanjut akan tetap dibutuhkan, namun kemampuan pencapaian penyembuhan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi terhadap penyakit liver lanjutan-dan observasi stabilisasi tahap awal dan perbaikan fungsi liver-meningkatkan kemungkinan akan mengurangnya pasien dengan Hepatitis C yang membutuhkan tranplantasi hati.”
Saat ini, kegagalan fungsi hati akibat Hepatitis C adalah alalsan utama terjadinya tranplantasi hati di Amerika Serikat dan Eropa.