Sukses

Cegah Kasus Bunuh Diri, Karyawan Korsel Coba Tidur di Peti Mati

Kasus bunuh diri pada artis di Korea selatan, membuat karyawan di negeri ginseng mencoba memahami hidup dengan tidur di peti mati.

Liputan6.com, Seoul - Dunia hiburan Korea Selatan kembali dibuat heboh dengan kematian Kang Doo Ri, artis pendatang baru yang bermain dalam drama The Three Brothers. Rupanya kematian Kang Doo Ri menambah panjang deretan artis Korea yang memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Di awal tahun, publik sudah dikejutkan dengan Sojin, calon personel Baby KARA, yang lompat dari apartemennya. Lantas bagaimana publik menanggapi kasus bunuh diri yang dikabarkan marak terjadi di Korea Selatan?

Perlu diketahui, Korea Selatan disebut-sebut sebagai negara paling tinggi tingkat bunuh diri. Laporan dari laman Yahoo menyebutkan, beberapa orang di negeri ginseng ini percaya setelah meninggal dunia, mereka akan ke tempat yang lebih baik atau terlahir dengan hidup yang lebih menyenangkan. Alasan itu membuat mereka lebih mudah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Ilustrasi peti mati (Huffington Post)

Untuk meminimalisir angka pelaku bunuh diri, beberapa perusahaan di Korea Selatan melakukan pencegahan. Salah satunya, dengan memberi pengalaman karyawannya tidur di dalam peti mati, diwartakan Naver, Rabu (16/12/2015). Hal itu dilakukan agar mereka lebih menghargai hidupnya.

Saat ingin mencoba melakukan pengalaman bunuh diri, pegawai harus menuliskan pesan terakhir terlebih dahulu kepada keluarga. Selanjutnya, dia diminta berfoto dengan pakaian serba hitam dan dilengkapi pita warna serupa, sebagai simbol duka cita dan kematian. Kemudian, mereka harus tidur di dalam peti mati selama 10 menit.

Setelah selesai, mereka akan dibangunkan dengan cara membuka tutup petinya. Setelah melihat cahaya, pengalaman mereka mengenai hidup akan berubah. Beberapa dari karyawan yang melakukan percobaan `bunuh diri` ini merasa lebih baik dan menghargai hidupnya.

"Setelah melakukan pengalaman itu, saya sadar jika saya harus menjalani hidup dengan baik. Saya sadar jika saya banyak melakukan kesalahan. Banyak sekali yang saya dapatkan di dunia ini, tapi tak saya syukuri. Saya bisa memulainya dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga," ujar Cho Young Tae, dilansir dari Koreaboo.

Tak hanya tidur di peti mati, karyawan Korea Selatan juga memilliki terapi baru berupa tertawa bersama. Setiap pagi, sebuah perusahaan yang berlokasi di Seoul, Korea Selatan, mengumpulkan karyawannya. Mereka diminta untuk tertawa bersama dengan memikirkan momen paling lucu dalam hidup mereka.

"Awalnya, saya beranggapan jika cara ini sungguh aneh. Tapi, saya ikut mencoba terapi tertawa. Saat mendengar teman-teman tertawa, saya juga ikut karena merasa senang medengar keceriaan dari rekan kerja. Ternyata pengaruh positif sangat besar manfaatnya dalam hidup saya. Akhirnya, saya sadar jika hidup saya sangat bahagia," ungkap seorang karyawan wanita yang tak mau disebutkan namanya.