Sukses

Stres pada Lansia Perburuk Daya Ingat

Lansia yang alami stres berat cenderung dua kali berisiko alami gangguan ingatan.

Liputan6.com, New York- Bagi Anda yang memiliki orangtua memasuki periode lanjut usia, jangan biarkan stres menderanya. Sebuah studi dari Amerika Serikat ungkap orang lanjut usia yang alami stes meningkatkan masalah terkait daya ingat.

Lansia yang stres cenderung dua kali mengalami penurunan daya ingat dibandingkan yang tidak mengalami stres. Lalu orang yang pernah mengalami kejadian yang membuat stres cenderung mengembangkan permasahan penurunan pada ingatan.

Fakta ini ditemukan lewat studi terhadap lansia berusia 71 tahun sebanyak 507 orang. Semakin tinggi level stres yang dialami orang-orang tersebut pada saat awal studi, semakin tinggi risikonya mengalami masalah pada ingatan. Dibanding laki-laki, perempuan lebih tinggi tingkat stresnya.

Lalu, ketika level stres rendah pada orang tua hal ini bisa menunda bahkan mencegah penyakit Alzheimer seperti diungkapkan peneliti dari Albert Einstein College of Medicine, New York.

Peneliti masih belum yakin hubungan antara stres dan penurunan ingatan. Namun, berdasarkan riset sebelumnya pada hewan ketika mereka alami stres kronik ternyata berpengaruh pada menyusutnya bagian otak yang bertanggungjawab terhadap ingatan, hippocampus. Dan hal tersebut berkontribusi terhadap penyusutan bagian tersebut seperti diungkapkan pemimpin penelitian dokter Richard Lipton.

"Sebenarnya stres merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Ada berbagai cara untuk menurunkan stres seperti olahraga maupun bersosialisasi dengan orang lain," terang Lipton kepada Live Science dikutip Kamis (17/12/2015).