Sukses

Amandel Sering Bengkak, Waspada Tonsil Stone

Pernahkah Anda mendapati ada sesuatu di bagian amandel atau tonsil yang berwarna putih kekuningan yang nampak seperti batu?

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mendapati ada sesuatu di bagian amandel atau tonsil yang berwarna putih kekuningan yang nampak seperti batu? Jika iya, itu merupakan tonsil stone yang disebut juga tonsilolith dan dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) menyebutnya detritus.

Bagi Anda yang sering amandelnya bengkak sebaiknya waspada, karena kondisi tonsil stone ini paling sering dialami orang-orang dengan kondisi tersebut seperti diungkap dokter THT dari RS Khusus THT-Bedah KL Proklamasi, Hably Warganegara.

"Jadi ketika infeksi, tonsil akan membesar (bengkak), akibatnya lekukan (kripta) yang ada di tonsil akan melebar. Sehingga sel bakteri, epitel, dan sisa makanan akan mudah terperangkap di kripta tersebut semakin menumpuk dan mengeras. Jadilah yang disebut tonsil stone," terang dokter Hably dalam surat elektroniknya ditulis Kamis (17/12/2015).

Berdasarkan pengalaman klinis dokter Hably kondisi tonsil stone ini biasanya diketahui bersamaan ketika pasien datang berobat dengan infeksi amandel. Ia datang dengan keluhan nyeri menelan, sakit tenggorokan, batuk, demam. "Setelah diperiksa baru diketahui ada infeksi amandel disertai detritus atau tonsilolith," paparnya.

Tapi bisa juga pasien datang ke dokter setelah melihat di cermin ada bercak putih di amandelnya. Hal ini biasanya dialami oleh mereka yang baru saja sembuh dari infeksi amandel namun masih ada sisi keluhan rasa mengganjal di tenggorakan ataupun merasa napasnya bau.

Lalu, bagaimana pengobatannya?

Berhubung pada kebanyakan pasien gejala ini dibarengi infeksi amandel, akan diberikan terapi pemberian antibiotik, anti inflamasi (mengurangi bengkak) dan obat kumur antiseptik. Tapi ingat, jangan berusaha sendiri untuk membersihkannya.

"Kami tidak menganjurkan melakukan pencongkelan tonsil stone karena bisa terjadi perdarahan dan membuat infeksi baru. Jadi kita berikan terapi obat optimal terlebih dahulu," papar dokter Hably.

Video Terkini