Liputan6.com, Jakarta Dua cara dapat dilakukan para wanita supaya terhindar dari kematian akibat kanker serviks atau leher rahim, melakukan vaksin di umur 11 sampai 13 tahun dan melakukan skrining berupa pap smear.
Dokter Andriana Kumala Dewi, SpOG dari Bethsaida Hospital mengatakan, jika semasa kecil belum atau lupa untuk divaksin, masih bisa dilakukan ketika sudah dewasa. Hanya saja perlu pemeriksaan terlebih dahulu.
Baca Juga
"Sedangkan dengan skrining, begitu diketahui ada kelainan di leher rahimnya, pasien dapat segera diobati," kata dia dalam diskusi untuk merayakan HUT Bethsaida Hospital ke-3 di Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (17/12/2015) siang.
Advertisement
Baca Juga
Penularan kanker yang disebabkan virus HPV (human papilloma virus)Â umum terjadi melalui kontak seksual. Pap smear dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi wanita yang sudah berhubungan seksual.
Namun, selain infeksi HPV ada faktor risiko lain yang terlibat dalam proses karsinogenik (perkembangan menjadi kanker) seperti keturunan, status imunologi, sexual behaviour, multiple partner (berganti-ganti pasangan), dan usia yang masih sangat muda sudah mulai melakukan hubungan seksual.
"Belum lagi saat ini tidak sedikit pula anak sekolah yang sudah melakukan seks," kata dia melanjutkan.
Â