Liputan6.com, Jakarta Dalam masa pertumbuhan seperti anak dan remaja, lingkungan menjadi suatu faktor pendukung bahwa seorang anak tersebut bisa menjadi pribadi yang baik atau tidak.
Pada umunya anak akan mencontoh sosok atau peran orang-orang di sekitarnya, dan hal tersebut berkaitan dengan sikap juga menyangkut kepada harga diri atau personal diri mereka. Harga diri merupakan sesuatu yang dirasakan seseorang dengan apa yang dilakukanya.
Baca Juga
Baca Juga
Pada umumnya orang yang sering berbuat baik atau lebih sering berpikir secara positif maka mereka termasuk orang-orang yang tergolong penyayang dan lebih banyak dicintai oleh orang disekitarnya, sehingga membuat harga dirinya pun tinggi.
Advertisement
Sedangkan seseorang yang sukar berpikir dengan positif dan cenderung berpikir secara negatif dalam segala hal, umumnya mereka termasuk golongan individual yang memliki harga diri yang rendah dan akan dijauhi oleh orang sekitar.
Perilaku yang Mencerminkan Harga Diri Seorang Anak
Perilaku berikut merupakan hal yang baik dan patut diterapkan pada diri seorang anak untuk capai pribadi yang baik, dilansir dari laman Young Minds UK, Rabu (23/12/2015) ;
- Memiliki citra atau pemikiran yang positif tentang diri mereka sendiri.
- Mampu bergaul atau bersosialisasi dengan mudah dan tidak ragu untuk berada di lingkungan serta berkenalan dengan orang-orang baru.
- Selalu mencoba dan memecahkan sesuatu masalah sendiri. Jika usahanya tak kunjung berhasil baru meminta bantuan orang di sekitarnya.
- Merasa puas dan bangga terhadap prestasi yang telah diraihnya.
- Mau mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan yang telah diperbuat.
- Selalu mencoba hal-hal baru dan mudah beradaptasi dengan perubahan.Â
Advertisement
Perilaku yang harus dihindari
Tuntun anak untuk menghindari dan mengubah perilaku buruk berikut agar dapat menjadi pribadi yang baik:Â
- Pikiran negatif dapat mengubah anak menjadi merasa buruk, jelek atau bodoh, hal tersebut terjadi karena kurangnya keyakinan pada diri sendiri.
- Merasa sulit untuk membuat dan menjaga persahabatan, dan mungkin merasa selalu ditindas dengan teman-temannya.
- Cenderung menghindari hal-hal yang baru dan tidak mau mengubahnya.
- Tidak bisa menangani kegagalan atau masalah dengan baik.
- Selalu berpikir bahwa dirinya tidak mampu melakukan suatu hal (sebelum mencobanya).
- Merasa selalu tidak puas dan tidak bangga dengan apa yang telah diraih.
- Terus menerus membandingan diri dengan orang di sekitarnya
Â