Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan sempat dibikin gempar dengan munculnya pemberitaan tentang Marshanda yang ditempatkan di ruang isolasi oleh ibu kandungnya, Rianty Sofyan, pada Agustus 2014. Tindakan itu dilakukan Rianty lantaran anak perempuannya mengalami gangguan jiwa bipolar.
Tidak mudah untuk mengetahui apakah Marshanda benar mengalami gangguan bipolar atau tidak. Kala itu, psikolog sekelas Rose Mini pun tidak berani berpendapat. Sebab, seorang psikolog tidak bisa langsung mengklaim seseorang yang diperkirakan mengalami gangguan jiwa sebagai bipolar. Apalagi bila hanya dengan melihat tingkah orang tersebut melalui YouTube dan mendengarkan potongan cerita yang dikumpulkan.
Baca Juga
Namun, pada akhirnya berita itu terungkap juga kebenarannya. Marshanda memang mengalami bipolar. Setelah berselang satu tahun, saat disinggung masalah bipolar tersebut, Marshanda pun memberikan jawabannya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, bipolar bukanlah gangguan jiwa yang membuat seseorang tiba-tiba berteriak-teriak. Bipolar terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon. Marshanda mengaku senang bisa membuka semua itu kepada publik.
"Orang bipolar itu memang terlihat biasa saja. Orang-orang melihat apa yang kami alami itu sama, tapi kami yang mengalaminya tidak seperti itu," kata Marshanda yang mengibaratkan hidupnya seperti roller coaster dalam program Dear Haters, ditulis Sabtu (26/12/2015)
Ketika berumur 17 tahun, ujar Marshanda, dia belajar banyak hal tentang dirinya sendiri. Dia jadi lebih tahu harus seperti apa menghadirkan dirinya ke publik. "Lebih ke self awareness," kata dia menekankan.
Marshanda pun mencoba hidup sehat dan menjadi diri sendiri. "Apa yang aku tampilin di media sosial ya sebagai Chaca, cuma jadi diri sendiri. Jujur, jadi panutan itu bukan harus selalu tampil sempurna. Sekarang aku merasa lebih bebas karena aku merasa ini diriku," kata Marshanda.**