Liputan6.com, Jakarta Chipotle masakan khas Meksiko yang akhir tahun lalu menjadi makanan favorit di beberapa negara diduga mengandung bakteri E-Coli yang mengakibatkan keracunan pada orang yang mengkonsumsinya.
Seperti dilansir Women's Health, untuk mengetahuinya bukti valid, butuh pendapat ahli keamanan pangan. Hal pertama yang harus dipahami ialah apakah bakteri E-Coli itu?
Baca Juga
"Setiap manusia sudah memiliki bakteri E-Coli dalam perut mereka, jika E-Coli tidak ada maka perut tidak akan mampu mencerna makanan," ujar Benjamin Chapman, Ph.D., selaku profesor dan spesialis keamanan pangan di North Carolina State University, Senin (4/01/2016).
Advertisement
Baca Juga
Chapman menegaskan bahwa ada ribuan jenis bakteri E-Coli yang tidak akan membuat tubuh manusia menjadi sakit. Dan hanya beberapa ratus jenis E-Coli yang berbahaya, menghasilkan racun dan memiliki efek buruk pada tubuh hingga kematian.
Pada dasarnya, bahan dari pembuatan Chipotle itu sendiri terdiri dari daging ayam, sapi, cabai, beberapa jenis sayuran dan saus khas chipotle asal meksiko. Dalam proses penyajiannya, makanan itu sendiri harus dijaga kebersihannya untuk menghindari bakteri masuk ke dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
Chapman menjelaskan, bahkan ahli mikrobiologi mengatakan bakteri yang mungkin timbul pada tubuh seseorang yang memakan chipotle itu bukan berasal dari dagingnya, namun buah-buahan atau sayuran yang terkontaminasi sebelumnya.
Jadi, tak perlu ragu atau khawatir jika Anda berminat untuk mencoba jenis makanan khas Meksiko ini, cukup dengan melihat kebersihan tempat makan yang menyajikannya atau memasak sendiri makanan serupa di rumah.