Liputan6.com, Jakarta Banyak rumor yang menyebut bahwa wanita kerap memalsukan orgasme kala bercinta untuk membuat pasangannya senang. Namun faktanya, hal ini bertolak belakang dengan isi jurnal The Faking Orgasm Scale for Women: Psychometric Properties. Wanita memalsukan orgasme bukan karena pasangan, tapi untuk kepuasan diri. Wanita ingin membuat pengalaman bercinta yang lebih menyenangkan.
Penulis berhipotesis bahwa mencapai klimaks, meski itu berpura-pura, selain untuk menyenangkan hati pria, juga bisa mempromosikan kesenangan dalam hubungan seksual. Untuk studinya, peneliti dari Temple University dan Kenyon College mensurvei 481 perempuan heteroseksual usia 20 tahun ke atas.
"Salah satu bukti kuantitatif yang kami temukan, wanita juga bisa memalsukan orgasme karena alasan yang lebih egois, yakni demi meningkatkan gairah mereka sendiri," kata salah satu peneliti, Erin Cooper.
Advertisement
Alasan utama dari peserta survei yang memalsukan orgasme saat seks oral karena mereka ingin menyenangkan pasangannya, menghindari rasa tidak aman, dan meningkatkan gairah mereka sendiri.
Melansir Huffington Post, ditulis Kamis, 7/01/2015, di bawah ini adalah alasan lain mengapa wanita memalsukan orgasme:
Menyukai tantangan
Meski tidak merasakan orgasme, wanita memiliki tantangan yang kuat untuk membuat pasangannya ejakulasi. Ketia ia mulai pura-pura merasakan orgasme, pria baru akan ejakulasi. Kebanyakan pria menahan ejakulasi sebelum pasangannya orgasme.
Ada rasa nyeri
Tidak semua posisi seks membuat wanita merasa nyaman. Ada kalanya mereka merasakan nyeri di area intim. Salah satu cara untuk menghentikan aktivitas seks adalah dengan meneriakkan "Big O!" yang menandakan ia sudah orgasme.
Teknik yang kurang
Teknik yang kurang membuat wanita merasa jenuh saat bercinta. Apalagi jika posisi yang dilakukan terbilang sulit. Karena itu, memalsukan orgasme menjadi jalan keluar dari layanan pasangan yang kurang memuaskan.**