Sukses

Kurang Tidur Jadi Masalah Umum Orangtua Tunggal

Hal menarik lainnya, wanita yang menjadi orangtua tunggal alami kesulitan tidur.

Liputan6.com, New York- Menjadi orangtua tunggal berarti ada banyak hal yang dikerjakan seorang diri. Akibatnya sebagian besar orangtua tunggal kurang tidur serta mengalami masalah tidur lainnya dibandingkan orangtua biasa atau orang dewasa tanpa anak.

Berdasarkan data di Amerika Serikat, sekitar 43 persen orangtua tunggal tidur kurang dari tujuh jam per hari dibandingkan orangtua lengkap. 

"Sebenarnya hasil riset ini tidak mengejutkan," tutur spesialis pengobatan tidur dan peneliti dari Brigham and Women's Hospital, Boston, Amerika Serikat, Stuart Quan yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Tugas menjadi orangtua tunggal yang lebih banyak mulai dari bekerja hingga mengurus anak membuat waktu tidur mereka berkurang. Menurut Quan, sebagian besar orang lebih memilih mengorbankan waktu tidur untuk mengerjakan hal-hal prioritas seperti pekerjaan, keluarga, dan hubungan sosial.

Temuan lain dari riset yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention menemukan banyak para ibu yang jadi orangtua tunggal alami masalah tidur. Baik untuk segera tertidur maupun tidur nyenyak.

Sekitar 57 persen wanita yang menjadi orangtua tunggal bangun tidur namun masih lelah. Sementara wanita yang tidak menjadi orangtua tunggal hanya 46 persen seperti dikutip laman Live Science, Jumat (8/1/2015).

Padahal jika seseorang memiliki tidur tak berkualitas dan kurang banyak studi menunjukkan meningkatnya risiko penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes. "Kekurangan tidur juga bisa turunkan respon imunitas tubuh sehingga membuat seseorang mudah sakit dan terkena infeksi," tutur Quan.