Liputan6.com, Jakarta Penemuan alat kontrasepsi terbaru yang dikembangkan oleh Clemens Bimek asal Jerman, berkemungkinan untuk mengurangi pemakaian pil, kondom, atau implan pencegah kehamilan.
Alat kontrasepsi canggih yang dipatenkan oleh Bimek Spermatic Duct Valve (Bimek SDV) ini merupakan sebuah saklar kecil yang ditanamkan ke dalam saluran sperma yang terletak pada testis. Dilansir dari laman metro.co.uk, ditulis Senin (11/01/2016).
Baca Juga
Lebih tepatnya saklar penis ini berfungsi untuk mencegah aliran sperma saat sedang melakukan aktivitas seksual, dengan cara menekan tombol pada kulit skrotum (buah zakar) yang sudah ditanam Bimek SDV, sehingga aliran sperma dapat terhenti.
Advertisement
Fungsi dari Bimek ini mirip dengan vasektomi. Pada vasektomi, air mani pada pria tidak mengandung sel sperma lagi sehingga tidak dapat melakukan pembuahan. Tetapi perbedaannya terletak pada saklar, Bimek SDV ini hanya mengontrol sperma untuk tidak mengalir dan tombol pada saklar bisa dikendalikan sendiri oleh pemakainya, sehingga ketika saklar dimatikan, alat kontrasepsi tersebut tidak berfungsi dan bisa membuahi.
Saklar akan berfungsi dengan baik selama tiga hingga enam bulan untuk memastikan tak ada sperma yang tersisa di dalam kelejar pemakainya. Jadi selama kurun waktu yang sudah ditentukan pemakai dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom saat berhubungan. Setelah itu Bimek SDV akan berfungsi selamanya.
Penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk memeriksa bahwa tidak ada risiko kerusakan dari sperma, juga Bimex SDV memerlukan persetujuan medis.