Sukses

Berikan Vaksin pada Anak, Mark Zuckerberg Dapat Kritikan Pedas

Niat baik Mark Zuckerberg memberikan vaksin kepada anaknya justru menjadi bumerang karena kontra vaksin sebagian orang tua.

Liputan6.com, Jakarta Hampir lima hari berlalu setelah CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengunggah kegiatan bersama buah hati tercinta saat memberikan vaksin. Namun hingga kini fotonya masih saja ditanggapi para khalayak bebas.

Sebuah foto yang umumnya memiliki pesan positif masih saja menghasilkan kecaman di dalam 70 ribu komentar di akun pribadinya. Pro dan kontra perihal vaksin yang diberikan pada anak Zuckerberg dinilai terlalu dini.

Seperti yang dilansir salon.com, Selasa (12/01/2016) salah satu komentar pedas pada akun Zuckerberg seperti;

"Why bash the antivaxxers? Vaccines are a pharmaceutical… A pharmaceutical that carries at least a risk of harm to some, should never be mandated.”

(Kenapa harus menyerang orang-orang yang anti-vaksin? Vaksin itu adalah ciptaan farmasi... Suatu penciptaan farmasi yang bisa menimbulkan risiko setidaknya untuk beberapa orang, seharusnya tidak boleh diwajibkan.)

Vaccine is poison for human kind. It kills more people than it helps. I wish people don’t take it as an example here.”

(Vaksin merupakan racun bagi umat manusia, bahkan lebih banyak membunuh daripada menolong nyawa seseorang. Saya berharap orang-orang tidak menjadikan ini sebuah contoh.)

Tak sedikit komentar kontra terhadap vaksin yang diberikan pada anak Zuckerberg. Namun Zuckerberg lebih banyak mendapatkan komentar positif lantaran vaksin dinilai oleh pembaca sebagai tindakan yang baik untuk mencegah beberapa penyakit yang tak terlihat dengan kasat mata. Pasalnya, keberadaan virus dan bakteri tak bisa diduga oleh manusia.

Ditinjau langsung dari akun Facebook Zuckerberg, komentar positif yang mengatakan bahwa pemberian vaksin pada anak dapat menjaga anak tetap sehat dan juga dapat menyelamatkan nyawa para anak.

Mengingat sang istri, Priscilla, yang merupakan seorang dokter anak, kemungkinan besar pasangan bahagia tersebut lebih mengetahui apa yang harus mereka lakukan.**