Liputan6.com, Jakarta Penyanyi, penulis lagu, sekaligus produser musik David Bowie mengembuskan napas terakhir dua hari setelah merayakan ulang tahun ke-69 serta dirilisnya album terbaru Blackstar, Senin (11/1/2016).
Kabar mengejutkan ini menyeruak sebulan setelah Bowie menghadiri pembukaan pertunjukan terbarunya, "Lazarus", di New York. Seperti dilansir laman Mirror, 12 Desember malam itu Bowie tampil dengan kulit kecoklatan dan gembira meski bobot tubuhnya tampak menyusut. Dia menyempatkan diri menyapa penggemar di luar Theatre Workshop, New York, sesaat sebelum pertunjukan musik yang berjudul serupa dengan track terbarunya dimulai.
Advertisement
Hingga kemarin baru diketahui jika Bowie saat itu tengah berjuang melawan kanker. Akun laman Facebook resminya menyebutkan penyanyi bernama asli David Robert Jones itu akhirnya berpulang setelah 18 bulan berusaha mengalahkan kanker.
Baca Juga
"David Bowie meninggal dunia dalam damai dikelilingi oleh keluarganya hari ini setelah berjuang 18 bulan melawan kanker. Tentunya banyak dari Anda yang ingin membagikan kabar duka ini, kami meminta agar Anda menghormati privasi keluarga selama masa berkabung," demikian bunyi status laman Facebook Bowie, Senin kemarin.
Putra Bowie, sutradara film Duncan Jones juga mengonfirmasi kabar duka ini melalui akun Twitternya, tulis The Guardian. Sebuah foto hitam-putih memperlihatkan Jones kecil yang tengah digendong Bowie turut menyertai twitnya.
Masalah kesehatan Bowie begitu dirahasiakan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Namun penampilannya yang tampak berbeda beberapa bulan terakhir tak bisa ditutupi dari mata publik. Apalagi Bowie semakin jarang tampil di muka umum. Hal itu pun menimbulkan rumor di kalangan penggemarnya. Mereka mengkhawatirkan kondisi kesehatannya.
Kabar mengenai dugaan sakitnya pernah muncul dalam beberapa tahun terakhir namun teralihkan dengan dirilisnya album The Next Day pada 2013. Album terbarunya setelah 10 tahun.
Bowie memang rehat cukup lama setelah mengalami serangan jantung saat konser tur Reality di Jerman pada 2004 silam. Dia langsung diterbangkan dengan helikopter untuk menjalani operasi mendadak di sebuah rumah sakit. Penyumbatan di pembuluh darah jantung dikabarkan jadi penyebab tumbangnya Bowie kala itu.
Dikenal sebagai perokok dan peminum berat, Bowie kerap mengabaikan kondisi kesehatannya. Dia juga pernah digosipkan menderita Alzheimer pada 2013. Tapi hal itu ditepis oleh Tony Visconti, yang sering berkolaborasi musik dengannya.Â
"Dia sangat tajam. Ingatannya masih sangat tajam. Dia sama sekali tak kehilangan satu pun sel otaknya. Dia tak akan mungkin mengerjakan album tersebut selama 2 tahun jika dia sakit. Dia sangat sehat dan bugar. Dia memang pernah menjalani operasi jantung. Namun telah lama pulih," ucap Visconti pada Telegraph dua tahun lalu.
Hingga kini jenis kanker yang merenggut nyawa Bowie masih tetap menjadi rahasia. Namun, laman The Guardian pernah sedikit menyinggung rumor pria yang memiliki dua warna mata berbeda itu menderita kanker paru-paru. Sementara Nydailynews menulis, Ivo Van Hove, seorang sutradara teater Belgia yang bekerjasama dengan Bowie untuk pertunjukan "Lazarus" mengatakan pada sebuah stasiun radio Belanda jika sang penyanyi terkena kanker lever.
"Aku melihat bagaimana pria itu berjuang. Dia berjuang seperti singa dan tetap bekerja meski mengalami itu semua. Aku sangat menghormatinya karena itu," ujar Van Hove pada NPO Radio 4.
Â