Sukses

Kelainan Jantung Pertemukan Dua Saudara

Dua orang saudara tiri bertemu kembali setelah berpisah 20 tahun karena menderita kelainan jantung yang sama.

Liputan6.com, Lexington - Dua orang saudara tiri bertemu kembali setelah 20 tahun karena keadaan jantung mereka. Keduanya memiliki ayah yang sama, tapi mereka dilahirkan oleh dua ibu yang berbeda.

Dikutip dari USA Today, Rabu (13/1/2016), Kenneth Arnold Catlett sedang memerlukan transplantasi jantung. Ia memerlukan seseorang untuk berbagi pengalaman sebagai penerima transplantasi jantung.

Koordinator transplantasi jantung Donna Dennis mengajak mantan penerima transplantasi untuk membantu menguatkan semangat sang pasien. Ternyata, orang yang dimintai bantuan adalah saudara tiri sang pasien yang telah terpisah sekitar 20 tahun lamanya. Mereka dibesarkan secara terpisah. 

Jelaslah bahwa mereka bukan hanya berbagi ayah yang sama, tapi juga keadaan jantung bawaan yang sama, yaitu kegagalan jantung yang disebabkan oleh keadaan dilated cardiomyopathy. Hal tersebut berdampak pada bilik-bilik jantung mereka.

Kesempatan untuk bertemu kembali berlanjut dengan ikatan yang diperbaharui, spiritualitas yang lebih mendalam pada keduanya, dan rasa kekeluargaan yang lebih besar.

Kata pihak University of Kentucky Albert B Chandler Hospital, “Kami bukan hanya memberikan mereka jantung-jantung baru. Kami memberikan mereka satu sama lain.”

Mereka berdua dibesarkan di Kota Lexington oleh dua ibu yang berbeda, yang sama-sama tidak dinikahi oleh sang ayah. Ketika dibesarkan, mereka tidak saling mengetahui.

Arnold (56) tumbuh bersama dua saudaranya, tapi tidak pernah bertemu dengan sang ayah. Catlett (55) hanya kadang-kadang bertemu dengan sang ayah. Setelah besar, barulah mereka sedikit-sedikit mengetahui keberadaan saudara tiri.

Catlett menyingkapkan hal itu setelah bertemu dengan saudara perempuan Arnold dalam suatu acara Natal tahun 1990-an. Dua saudara tiri lelaki itu bertemu sesudahnya dan saling berhubungan hingga kesibukan menjauhkan mereka.

Catlett menjadi tentara dan bertugas ke berbagai tempat dan sempat tinggal di negara bagian Alabama bersama putra tunggalnya sebelum akhirnya kembali ke Kota Lexington di Kentucky. Arnold adalah buruh pabrik yang tidak menikah dan selalu berada di Lexington.

Catlett terlebih dahulu mengalami penyakit terkait kelainan jantung mereka tanpa diketahui Arnold. Gejalanya termasuk pembengkakan kaki sehingga terasa seperti seberat 36 kilogram.

Dr Navin Rajagopalan awalnya menangani Cartlett setelah masuk IGD lagi karena sesak napas. Pemindaian sinar X menunjukkan bahwa jantungnya membengkak. Sang dokter menangani hingga beberapa tahun hingga akhirnya merujuk ke rumah sakit karena keperluan alat bantu di dua kaki pasien dan rawat inap jangka panjang.

Ketika dikabarkan perlunya transplantasi jantung, Catlett agak ngeyel pada awalnya. Namun ia kemudian menjalani operasi lebih dari 8 jam pada September 2014 dan pulih dengan baik. Ia pun tidak mengalami masalah dengan obat anti-penolakan yang harus diminum seumur hidup.

Dengan pengalaman demikian, ia bersyukur dan memutuskan menjadi ‘duta’ bagi para pasien. Ia mengunjungi pasien-pasien lain ketika sedang mengambil obatnya atau ketika mengunjungi dokter. Ia menggunakan masker ketika berada di keramaian supaya tidak tertular virus.

Ketika sedang berkeliling sebagai ‘duta’, ia bertemu lagi dengan saudara tirinya sesama penderita kelainan jantung.*