Liputan6.com, Jakarta Hampir semua individu memiliki satu, dua, atau lebih tahi lalat di bagian wajah. Pemanis yang dijadikan penanda kepribadian berdasarkan letaknya oleh sejumlah orang ini bisa berubah menjadi kanker. Jika terjadi dan kita tak menyadari hal itu, nyawa taruhannya.
Baca Juga
"Jika bentuk berubah dan muncul pendarahan tanpa manipulasi (dipegang, digaruk, atau dikopek), bisa jadi merupakan gejala dari kanker kulit," kata Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSU Bunda Jakarta, Afrimal Syafarudin ditulis Senin (18/1/2016)
Selain itu, jika sebelumnya tumbuh bulu-bulu di tahi lalat namun tiba-tiba rontok, curigai secara klinis. Menurutnya, semua gejala tidak disertai dengan rasa sakit tapi terlihat sangat jelas. "Akan tetapi, untuk tahi lalat lebar dan tipis, gejala yang harus dicurigai adalah terjadinya perubahan warna. Yang tadinya hitam berubah pucat," kata Afrimal yang menganjurkan untuk segera ke dokter jika ukuran tahi lalat di atas lima milimeter.
Advertisement
"Ukuran yang berubah adalah pertanda kuat dari gejala kanker kulit," kata Afrimal menekankan.