Liputan6.com, Jakarta - Usianya sudah 102 tahun, namun Agnes Zhelesnik masih aktif dan mandiri. Dia tetap bekerja setiap hari. Dia mengajar kelas memasak dan menjahit untuk anak-anak usia prasekolah dan sekolah dasar di The Sundance School, North Plainfield, New Jersey. Dokter mengatakan, Agnes memiliki jantung yang sehat, seperti wanita usia 40-an.
Uniknya, Agnes baru mulai mengajar di sekolah tersebut setelah berusia 80 tahun, setelah putrinya yang bekerja sebagai guru seni di sekolah yang sama menyarankan dia untuk membantu di kafetaria. Tapi bukannya bekerja di kafetaria, Agnes malah diterima mengisi posisi guru ekonomi rumah tangga yang kala itu kosong.Â
Baca Juga
Baca Juga
"Granny" (nenek), julukan yang diterimanya di sekolah, sangat menyukai pekerjaannya. Semangatnya sama seperti ketika pertama kali mulai bekerja. "Aku senang berada di sini... Mereka akan menggunakan (apa yang kuajarkan) sepanjang hidup mereka. Mereka tak hanya akan menggunakannya hari ini saja," ujarnya.Â
Advertisement
Nenek Agnes berusaha sedemikian rupa untuk memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya. Salah satu contohnya, dia menjahit dengan tangan apron untuk mereka. Dia bahkan pernah membuatkan kostum untuk pementasan drama sekolah.
Agnes Zhelesnik dicintai oleh rekan-rekan dan murid-muridnya. "Granny adalah pendar cahaya yang lembut, kuat, dan hangat. Hal itu selalu memancar darinya setiap waktu. Kami memiliki kesempatan yang luar biasa dengan kehadirannya serta belajar darinya," ucap W.J. O'Reilly, sang kepala sekolah.
Tak berencana pensiun dalam waktu dekat, Nenek Agnes berbagi rahasia sederhana tetap aktif mengajar - rasa bahagia. "Ini adalah kebahagiaan untukku. Aku tak merasa lelah ketika bahagia," tandasnya, dilansir dari laman Goodhousekeeping, Selasa (19/1/2016).