Liputan6.com, Jakarta Individu dengan diabetes tipe sederhana dapat melakukan aktivitas fisik berupa aerobik sedang selama 150 menit guna mencegah kekambuhan. Seperti jalan kaki 10.000 langkah, berenang, dan memotong rumput. Atau 75 menit aerobik dengan intensitas tinggi seperti berjalan cepat, bersepeda, dan menari.
Baca Juga
Jika memang ingin latihan yang lebih menantang, dapat melakukan high intensity training (HIT) selama 30 menit setiap hari. Jenis aktivitas yang pertama kali diperkenalkan oleh profesor kedokteran presisi di King College, London, Jamie Timmons, empat tahun lalu ini memberi efek yang dapat kita rasakan langsung.
Dr Michael Mosley yang juga seorang diabetesi tahap awal mengaku, dengan mengikuti rejimen latihan yang sudah ditetapkan itu membuat resistensi insulinnya turun sebanyak 24 persen. "Tentu saja tidak semua orang harus melakukan hal yang sama dengan saya. Tapi, jika memang termotiviasi, dapat melakukannya lebih dari saya," kata Michael dikutip dari situs Daily Mail, Kamis (21/1/2016)
Advertisement
Yang lebih penting menurutnya, diabetesi atau orang dengan risiko diabetes harus mampu mengubah tingkat stresnya setiap hari. Begitu juga dengan cara berpikir mereka terkait makanan dan gaya hidup yang akan dijalankan.