Sukses

Banyak Teman Sama Sehatnya dengan Diet dan Olahraga

Sebuah studi baru-baru ini mengatakan bahwa pertemanan memberi efek positif yang sama pada kesehatan seseorang di tiap kelompok usia.

Liputan6.com, Jakarta Sejak dulu penelitian mengatakan bahwa pertemanan memiliki efek positif bagi orang tua. Namun, sebuah studi baru-baru ini mengatakan bahwa pertemanan memberi efek positif yang sama pada kesehatan seseorang di tiap kelompok usia, terutama untuk remaja dan dewasa muda.

Penelitian terbaru yang dilakukan di University of North Carolina di Chapel Hill, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa orang-orang dengan hubungan kekerabatan yang baik biasanya lebih sehat. Orang-orang ini memiliki tekanan darah yang lebih rendah, lingkar pinggang dan indeks massa tubuh yang lebih kecil, serta level inflamasi yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki hubungan sosial positif.

Baca Juga

Pengaruh hubungan kekerabatan pada kesehatan sangatlah kuat pada kelompok usia muda. Isolasi secara sosial memiliki efek negatif yang lebih tinggi dibanding kurang berolahraga.

"Kami akhirnya berhasil menunjukkan untuk pertama kalinya bagaimana hubungan ini (antara hubungan sosial dan kesehatan) terjadi, berevolusi, dan berubah seiring pertambahan usia," ujar profesor sosiologi Yang Claire Yang dari UNC Chapel Hill dan Lineberger Comprehensive Cancer Center, seperti yang dikutip dari Huffington Post, Jumat (22/1/2016).

"Berdasarkan temuan ini, sangat penting untuk mendorong remaja dan anak muda membangun hubungan sosial dan kemampuan berinteraksi secara luas. Ini sama pentingnya seperti mengonsumsi makanan sehat dan bergerak secara aktif," kata penulis studi Kathleen Mullan Harris, yang juga seorang profesor sosiologi di UNC Chapel Hill.

2 dari 2 halaman

Bedanya pada usia paruh baya

Di usia paruh baya, kualitas dan bukan kuantitas yang penting

Sebaliknya, pada seseorang yang berusia pertengahan 30-an dan pertengahan 50-an, besarnya lingkup sosial mereka bukanlah
sesuatu yang penting. Kebanyakan orang dewasa ini bergaul dengan sangat banyak orang, jumlah terbanyak dibanding titik mana pun dalam kehidupan mereka. Mereka bergaul dengan orang tua, anak-anak, remaja, dan orang dewasa lainnya, yang kemudian hal ini juga jadi salah satu penyebab stres utama.

Jadi, alih-alih jumlah teman, para peneliti berteori bahwa hubungan berkualitas lebih penting bagi kelompok usia ini.

Walaupun penelitian ini tidak menetapkan penyebab pasti terhubungnya pergaulan sosial dengan kesehatan, baik Yang dan Harris yakin bahwa inti dari penelitian mereka adalah berteman dan mempertahankan hubungan sosial yang kuat adalah tujuan seumur hidup. Karena hal ini akan membantu seseorang mempertahankan kesehatannya.