Liputan6.com, Jakarta Kesulitan berkonsentrasi akan dirasakan oleh siapa pun dan usia berapa pun. Mungkin para individu yang mengalami kesulitan berkonsentrasi memiliki anggapan bahwa mereka memiliki kekurangan pada kemampuan otaknya. Namun, sebuah penelitian memecahkan asumsi tersebut.
Baca Juga
Seperti dilansir laman Detail, Jumat (22/1/2016), psikiater Dr Ned Hallowell berbagi pengalamannya dalam The Telegraph. Ia mengatakan, "Orang yang sering mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi adalah orang pintar."
Sebagian besar orang di tempat kerja mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya. Mereka cederung tidak bisa memutuskan hal mana yang menjadi prioritas utama.
Advertisement
"Gangguan yang datang saat bekerja menghasilkan perasaan tidak mampu untuk menangani beban pekerjaan secara keseluruhan," ujar Hallowell. Ia menambahkan, otak cerdas lebih rentan untuk merasakan perasaan tersebut.
Steelcase, sebuah kantor bidang furnitur, melakukan survei terhadap 10 ribu pekerja di 17 negara. Hasil survei menemukan bahwa peningkatan penggunaan teknologi di tempat kerja juga menjadi faktor kurangnya kemampuan untuk tetap fokus pada seseorang.
Wakin pemimpin Steelcase, Bostjan Ljubic mengatakan, "Cara bekerja yang mudah mengalami perubahan dalam waktu yang cepat akan membuat otak mengalami tekanan, sehingga gangguan (stres) lebih meningkat," jelasnya.