Liputan6.com, Jakarta Tubuh pria dan wanita dilahirkan dengan kondisi yang berbeda. Hal ini menyebabkan ada beberapa penyakit yang sebagian besar hanya menyerang wanita seperti kanker payudara dan gangguan makan, meski tidak menutup kemungkinan bagi pria untuk terserang penyakit ini.Â
Baca Juga
Salah satu penyakit yang lebih banyak menyerang wanita daripada pria adalah penyakit yang menyerang imunitas tubuh seperti penyakit lupus dan celiac. Berikut adalah beberapa penyakit yang lebih banyak ditemui pada wanita.
Lupus
Advertisement
Lupus adalah penyakit kronis di mana sistem imun yang terdapat dalam tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat. Hal ini memberikan dampak yang sangat buruk bagi tubuh penderita, terutama di bagian kulit, sendi, dan beberapa organ vital.
Penyebab penyakit lupus belum diketahui hingga saat ini dan gejala awalnya cukup umum seperti kelelahan dan pusing. Dilansir oleh Huffingtonpost, 90 persen penderitanya adalah wanita, khususnya wanita dalam usia masih muda. Penyakit ini biasanya baru dapat didiagnosis setelah penderitanya berada dalam tahap yang cukup parah.
Penyakit Celiac
Penyakit celiac adalah penyakit imunitas tubuh yang disebabkan oleh protein gluten yang terdapat pada gandum. Protein ini menimbulkan reaksi negatif dari imun tubuh dan menyerang saluran pencernaan.
Penyakit yang 60-70 persennya menyerang wanita ini mengakibatkan penurunan berat badan, sakit perut parah, diare. Pada beberapa kasus menyebabkan terganggunya sistem reproduksi pada wanita seperti gangguan pada menstruasi dan infertilitas. Selain itu, perkembangan penyakit ini dari awal muncul sampai dapat didiagnosis memakan cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Depresi
Sudah banyak ahli yang mengatakan bahwa depresi dialami oleh wanita dua kali lebih tinggi daripada pria. Bahkan ada penemuan yang mengatakan bahwa satu di antara lima wanita mengalami depresi dalam hidup mereka meskipun belum diketahui penyebabnya secara jelas.
Kemungkinan besar hal ini terjadi karena hormon yang ada pada wanita yang menjadi tidak stabil terutama saat menstruasi atau hamil dan memengaruhi perubahan mood. Penyebab lainnya adalah lebih banyak wanita yang berkonsultasi kepada dokter mengenai hal ini daripada pria sehingga diagnosis lebih banyak ditemui pada wanita.