Sukses

Ini Tantangan Para Ibu dari Anak yang Sedang Puber

Ibu mudah stres begitu si Kecil memasuki masa pubertas

Liputan6.com, Jakarta Mengurus bayi dan balita memang melelahkan secara fisik. Tapi memiliki seorang anak memasuki masa pubertas merupakan tantangan yang jauh lebih kompleks, dan banyak yang harus dipertaruhkan, kata Suniya Luthar, profesor dari Universitas Arizona State di Amerika Serikat.

Anak-anak itu akan berurusan dengan semua hal yang berkaitan erat dengan pubertas, seperti hormonal, jerawat, dan bentuk tubuh yang berubah. Belum lagi mereka juga harus menghadapi transisi di lingkungan sekolah dan nilai akademik secara umum, lanjut Suniya.

Dari temuan Suniya dan timnya terungkap, ibulah orang yang paling khawatir terhadap perubahan yang akan dihadapi anak-anaknya. Tak lain rasa khawatir tentang perilaku berisiko pada anak meningkat tajam di awal masa remaja mereka.

Jika selama ini ibu kerap memberi pelukan hangat, nasihat penuh cinta, dan cerita sebelum tidur sebagai tanda ingin menawarkan rasa nyaman, di masa pubertas tindakan semacam ini tidak berlaku lagi. Anak akan menolak. Secara tidak langsung hati ibu pun terluka mendengar penolakan itu.

Para peneliti mempelajari lebih dari 2.200 ibu yang sebagian besar terdidik dengan anak-anak berusia bayi hingga dewasa, dan memeriksa beberapa aspek, baik pribadi kesejahteraan, pengasuhan dan persepsi anak-anak mereka.

Hasilnya, perasaan stres dan depresi dialami yang ibu dari anak-anak sekolah menengah (usia 12 sampai 14 tahun) secara konsisten paling buruk, ibu dari bayi, dan anak-anak dewasa melakukan yang terbaik.

"Tidaklah cukup hanya untuk mendidik para ibu tentang masa remaja, mereka harus 'mengisi bahan bakar' diri mereka karena mereka menggembalakan anak-anak mereka melalui masa penuh gejolak sering," kata Luthar seperti dikutip dari situs Times of India, Senin (25/1/2016)