Sukses

Kenali Ragam Penyakit Akibat Stres

Kondisi stres ternyata mempengaruhi kesehatan tubuh manusia dengan beragam jenis penyakit.

Liputan6.com, Jakarta Peneliti memperkirakan 75 - 90 persen kunjungan pasien ke dokter untuk mendapatkan perawatan primer disebabkan karena kondisi stres yang berhubungan dengan kesehatan lainnya.

Setiap minggu, 112 juta orang mengambil berbagai jenis obat terkait stres. Stres berpengaruh besar terhadap sistem tubuh atau bagian tubuh. Tak hanya itu, stres juga mampu memperburuk berbagai gangguan dan penyakit pada tubuh.

Seperti dikutip dari laman Dummies, ditulis Jumat (29/1/2016), terdapat sejumlah jenis penyakit yang mampu menyerang tubuh akibat rasa stres yang melanda seseorang.

1. Penuruan libido

Stres dapat mengganggu kesehatan kepala hingga kehidupan seks. Stres yang mempengaruhi kinerja seksual juga menurunkan libido, juga kemungkinan muncul dalam bentuk ejakulasi dini, disfungsi ereksi, dan bentuk lain dari kesulitan mencapai orgasme.

2. Rasa sakit di bagian leher

Otot adalah target utama yang diserang oleh rasa stres. Ketika berada di bawah kondisi stres, otot-otot akan mulai menegang.

Ketegangan otot ini dapat mempengaruhi saraf, pembuluh darah, organ, kulit, dan tulang. Tegang otot yang kronis juga dapat mengakibatkan berbagai kondisi dan ganggunan lain seperti kejang otot, kram, nyeri wajah atau rahang, bruxism (grinding gigi), tremor, dan kegoyahan.

3. Stres lari ke jantung

Stres dapat memainkan peran penyakit peredaran darah seperti penyakit jantung koroner, kematian jantung mendadak, dan stroke.

Fakta tersebut tidak mengherankan karena stres dapat meningkatkan tekanan darah, pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol, memicu aritmia, dan mempercepat tingkat gumpalan darah manusia.

Saat ini stres juga dianggap sebagai faktor risiko utama penyakit jantung. Penyebab lainnya adalah merokok, kelebihan berat badan, juga kurangnya berolahraga. Penyakit jantung membunuh sebagian orang dengan usia di atas 50 tahun, dan jauh lebih banyak merenggut wanita di atas usia 65 tahun.

4. Rasa sakit di bagian perut

Sistem pencernaan juga menjadi sasaran empuk dari kondisi stres yang diderita seseorang. Stres dapat mempengaruhi sekresi asam dalam perut dan dapat mempercepat atau memperlambat proses peristaltik (kontraksi ritmis dari otot-otot di usus).

Sembelit, diare, kehilangan gas, dan kembung, amat berhubungan dengan kondisi stres.

5. Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh

Dalam dekade terakhir ini, bukti yang berkembang telah mendukung teori bahwa stres mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Para peneliti bahkan telah menciptakan nama tersendiri untuk bidang baru dalam sebuah studi yang disebut dengan psikoneuroimunologi. Bidang ini mempelajari hubungan antara suasana hati, emosi, tingkat hormonal, dan perubahan dalam sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa stres dapat berperan dalam memperburuk berbagai gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV, AIDS, herpes, metastasis kanker, infeksi virus, rheumatoid arthritis, dan alergi tertentu, serta kondisi autoimun lainnya.