Liputan6.com, Jakarta Infeksi virus Zika diduga memiliki keterkaitan dengan bayi lahir dengan kepala yang kecil atau mikrosefali. Â Para ibu di Brasil yang terinfeksi virus ini saat hamil bisa melahirkan bayi dengan kondisi seperti itu sehingga perkembangan otak si Kecil jadi terganggu. Inilah alasan yang membuat masyarakat begitu takut bila sampai terinfeksi virus Zika.
Ketakutan semakin bertambah ketika pemerintah Amerika melalui US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberi travel alert buat wanita hamil atau berencana hamil supaya menunda dulu perjalanan ke negara-negara yang sedang terjangkit virus Zika ini.
Baca Juga
Belum lagi jumlah negara Amerika Latin dan Karibia yang melaporkan adanya infeksi virus Zika ini berjumlah 18. Seperti Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan Venezuela.
Advertisement
Baca Juga
Meski kecil kemungkinan terjangkit virus Zika, masyarakat Indonesia harus tetap waspada. "Mengingat vektor pembawa penyakit dari virus ini ada di Indonesia, yaitu nyamuk Aedes Aegypti yang juga membawa penyakit infeksi demam berdarah dan chikungunya," kata Ari Fahrial Syam, MD.PhD,FACP dari Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine, University of Indonesia melalui surat elektronik pada Kamis (28/1/2016)
Selain mencari tahu cara untuk mencegahnya, Ari berpesan agar masyarakat Indonesia mengenali gejala dari virus Zika, seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi atau otot, disertai kemerahan di kulit atau rash di badan, punggung, dan kaki.
"Saat ini memang vaksin untuk virus ini belum ada. Pengobatan lebih banyak bersifat suportif, istirahat cukup, banyak minum, jika demam minum obat penurun panas dan tetap mengonsumsi makanan yang bergizi," kata Ari.