Liputan6.com, Jakarta Anorgasmia adalah ketidakmampuan seorang perempuan mencapai orgasme selama berhubungan seksual. Kondisi ini telah mempengaruhi 10 sampai 15 persen perempuan di seluruh dunia. Meski dapat menimpa kaum pria, jumlahnya tidak lebih banyak dari perempuan.
Adalah Megan Ward, mahasiswi berumur 20 tahun dari Universitas Birmingham, yang mau terbuka mengenai masalah ini setelah mencari bantuan terapis seksual pada 2013. Empat belas bulan kemudian, dia menulis semua kisah perjuangannya di situs The Tab.
Baca Juga
"Akhirnya (saya) berdamai. Dan kini berbagi untuk semua," kata Megan kepada The Independent dikutip pada Minggu (7/2/2016)
Advertisement
Tulisan itu telah menyadarkan para pembaca supaya lebih terbuka terhadap anorgasmia. Kalaulah memang didiagnosis anorgasmia, mereka dapat mencari bantuan atau mencari teman berbagi pengalaman menghadapi kondisi tersebut.
"Biasanya saya memberi saran dan tips menghadapi kondisi ini. Mendorong mereka untuk tidak menutup diri juga," kata Megan.
Ada begitu banyak masalah seksual dihadapi setiap pasangan. Tak jarang memberi tekanan pada keduanya untuk menikmati seks dan memiliki banyak waktu untuk berhubungan seks. Harus dipahami juga, disfungsi seksual atau ketidaktertarikan pada lawan jenis adalah hal lumrah. Itu semua bisa disembuhkan, asal cepat ditangani.
"Teman saya dulunya anorgasmia. Suatu hari dia berhasil orgasme. Itu benar-benar menakjubkan, bukan?" kata Megan.
Seorang perempuan yang akhirnya berhasil orgasme, akan merasa seperti anak kecil yang berhasil melakukan sesuatu.