Liputan6.com, Jakarta Data Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan mencacat, 492 orang terjangkit DBD dan 25 orang meninggal dunia di 9 kabupaten dan 2 kota dari 7 provinsi di Indonesia, yang menjadi wilayah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) hingga akhir Januari 2016.
1. Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
2. Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan
3. Kota Bengkulu, Bengkulu
4. Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar, Bali
5. Kabupaten Bulukumba, Pangkep, Luwu Utara, dan Wajo, Sulawesi Selatan
6. Kabupaten Gorontalo, Gorontalo
7. Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Mengingat jumlah kejadian terkaitDBD cenderung meningkat setiap tahun pada pertengahan musim hujan sekitar Januari,Kemenkes meminta agar masyarakat lebih waspada.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dikutip dari situs Sehat Negeriku, Sabtu (6/2/2016), selain gerakan sosialisasi oleh Dinas Kesehatan dan Kemenkes pada penanganan KLB DBD akan dikirim juga tim teknis guna penyelidikan epidemiologi serta penanggulangan vektor dengan fogging focus, pemberian larvasida (abate) dan insektisida.
Sementara untuk deteksi dini, Kemenkes sudah mengirim Rapid Diagnostic Test (RDT). Beberapa lokasi KLB seperti Kaima, diberi tambahan RDT guna percepatan penemuan dini kasus. Kemenkes menyebut, saat ini kasus DBD di sana sudah tidak ada.
Karena saat ini masih berkembang kasus DBD di lokasi KLB Kabupaten Banten, alat dan bahan pengendalian vektor siap didistribusikan ke daerah tersebut bersama tim teknis dari pusat.
Sedangkan pada daerah yang sudah terjadi KLB, penanganan perawatan dilakukan di rumah sakit. Daerah harus memobilisir semua sumber daya kesehatan yang ada, termasuk untuk menampung pasien di RS.
Sementara Kementerian Kesehatan siap mendistribusikan bantuan obat-obatan yang diperlukan. Upaya ini selain mengoptimalkan kemampuan tiap daerah, juga untuk lebih mengaktifkan peran POKJANAL DBD yang ada di daerah.