Liputan6.com, Atlanta - Banyak pasangan yang menunggu-nunggu Hari Valentine sebagai kesempatan untuk menyalakan kembali kemesraan dan memperbaharui cinta. Atau, secara sederhana, sebagai satu hari yang disisihkan untuk saling mengingatkan satu sama lain tentang betapa mereka saling mencintai.
Namun, bagi sejumlah pasangan, Hari Valentine dibebani dengan tekanan-tekanan. Semisal tekanan untuk melakukan atau mengatakan hal yang benar secara tepat, untuk menghindari kekecewaan dan perasaan gagal seandainya “hari besar” itu tidak berhasil.
Baca Juga
Dikutip dari Psychology Today pada Kamis (11/2/2016), suatu statistik di AS menceritakan, total belanja masyarakat di hari Valentine rata-rata mencapai $13,29 juta—lebih dari Rp 190 miliar—untuk belanja 180 juta helai kartu, 198 juta kuntum bunga mawar, makan malam, tiket, hadiah, dan segala pernak-pernik.
Advertisement
Baca Juga
Wanita lebih banyak membeli kartu ucapan, sedangkan kaum pria lebih condong membeli bunga mawar. Dan keterikatan banyak orang dengan hari tersebut sepertinya tidak dapat diabaikan.
Sebanyak 53 persen wanita dalam survei mengatakan mereka akan mengakhiri hubungan jika pasangannya tidak ingat Hari Valentine. Di sisi lain, statistik menunjukkan bahwa sekitar 11.000 anak merupakan hasil pembuahan pada saat Hari Valentine.
Hari Valentine memang diliputi sejarah bercampur legenda. Santo Valentine dikenang sebagai uskup Kristen mula-mula yang menolak patuh kepada larangan pernikahan yang diterbitkan oleh Kaisar Romawi pada masanya. Larangan itu sendiri dimaksudkan untuk mencegah larutnya kekuatan militer kekaisaran dalam kisah cinta.
5 Langkah Perbaiki Hari Valentine
Berikut ini adalah sejumlah persiapan awal agar ketika harinya tiba, Anda sudah siap untuk merayakannya. Inilah sejumlah gagasan yang dapat membuat Hari Valentine lebih istimewa:
1. Daripada menunggu hingga Hari Valentine supaya 'berhasil', mulailah obrolan tentang perasaan terhadap satu sama lain sebelum datangnya hari tersebut.
Tunjukkan atau perbaharui hal-hal kecil yang menunjukkan bahwa Anda peduli, dan mulailah bicara soal apa yang ingin dilakukan pada hari spesial itu. Pada saat yang sama, hindari perencanaan ataupun analisis berlebihan karena suatu kejutan bisa juga menarik dan sangat romantis.
2. Sebisa mungkin, rencanakan secara cermat logistik pada hari itu untuk memperkecil risiko kegagalan, atau kekacauan tak terduga. Seperti misalnya, mengira akan mendapatkan tempat yang baik di restoran istimewa namun tidak membuat reservasi. Jangan lupa rencana cadangan, sekiranya perlu.
3. Diskusikan keinginan Anda berdua, agar bisa melakukan kegiatan dan perayaan dapat sama-sama dinikmati. Kesempatan ini juga bisa Anda gunakan untuk memanjakan pasangan, atau memberinya sesuatu yang sudah lama ia inginkan.
4. Jika ini adalah hari Valentine pertama Anda dan pasangan, pastikan Anda berdua sama-sama ingin merayakannya. Jangan sampai ada kesalahpahaman, karena tidak semua orang menyukai hari penuh cinta ini.
Trauma dari hubungan sebelumnya bisa saja malah membuat pasangan Anda membenci hari ini. Jika ini yang terjadi, pastikan Anda tidak memaksa pasangan merayakannya. Namun tidak ada salahnya, jika Anda ingin melakukan sesuatu untuk membantu pasangan melupakan traumanya.
5. Jika hari Valentine Anda tidak berjalan sesuai keinginan, jangan membesar-besarkannya. Anda tidak harus merayakan cinta Anda berdua pada hari ini bukan?
Advertisement