Liputan6.com, Jakarta Menjalin hubungan lama di atas tiga-empat tahun berbeda dibanding yang baru satu-dua tahun. Pasangan yang sudah lama berpacaran biasanya memiliki ikatan lebih mendalam dalam artian saling tergantung, percaya, dan membantu satu sama lain. Sehingga ketika putus dari pasangan ada banyak 'pekerjaan rumah' yang mesti diselesaikan.
Baca Juga
"Sehingga ketika membuat hidup baru tanpa pasangan jadi lebih sulit, karena PR pemutusan ada banyak hal. Pertama dari sisi status, selama --misalnya-- tujuh tahun berpacaran, lalu sendiri, pasti lupa rasanya jomblo itu gimana. Lalu, ketika bertemu dengan teman atau keluarga ada PR lagi untuk memperkenalkan diri sebagai sosok single," terang psikolog keluarga Ana Surti Ariani.
Lalu yang biasanya menonton film berdua, lalu sendiri atau bersama teman-teman pasti rasanya berbeda. "Kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan bersama kemudian sendiri kan jadi berat," tutur psikolog yang akrab disapa Nina dihubungi Health-Liputan6.com pada Selasa (9/2/2016).
Advertisement
Memang perpisahan ini akan menyakitkan, namun bagi yang sudah memikirkan secara dewasa akan lebih mudah melaluinya dibanding hanya mereka yang putus karena emosi semata.
"Ketika yakin putus dengan alasan dewasa dan matang, move on akan lebih cepat. Namun bila keputusan dibuat emosional dalam artian gara-gara marah atau ada banyak masalah lalu putus, ini akan lebih susah move on," ungkap psikolog yang aktif di Klinik Terpadu UI-Depok ini.