Sukses

Yanty Pilih Jadi Pengamen daripada Harus Jual Diri

Kisah pengamen cantik antar bus kota yang putus sekolah sejak 3 SD

Liputan6.com, Jakarta Anak di usia 14 tahun harusnya masih mendapatkan pendidikan yang layak. Namun tuntutan hidup yang begitu berat membuat Yanty akhirnya putus sekolah.

"Yanty sekolah sampe kelas 3 SD doang. Terus putus sekolah. Yanty males sekolah semenjak gak ada bapak," katanya.

Memiliki hobi menyanyi menjadikan Yanty bercita-cita menjadi penyanyi. Walaupun hingga kini cita-cita Yanty belum terwujud, ia pernah turut menjadi penghibur di beberapa acara.

"Yanty pernah pernah ikut isi acara dari Sahabat Anak di Jambore. Di gedung DPR juga pernah ikut waktu itu diajak abang ipar. Kalo gak salah tahun 2013 atau 2014 gitu buat lagu sendiri, tapi gak menang," kata Yanty sambil tertawa.

Selama Yanty mengadu nasib di jalanan ia pernah bertemu sejumlah orang yang memberikannya tawaran kerja. Namun Yanty menolak akibat pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan layak.

"Pernah Yanty ditawarin sama laki-laki, ditanya lagi butuh duit gak, ya Yanty bilang butuh terus dia nawarin kerjaan ML (making love). Yanty gak tau ML itu apa, Yanty tanya sama kakak Yanty, kata kakak Yanty itu kerjaan gak bener," kata Yanty kepada Health-Liputan6.com, Kamis (11/02/2016).

Karena paras cantik yang ia miliki, sebagian besar tawaran pekerjaan yang mampir kepadanya tak jauh dari prostitusi. Yanty pun mengaku teman-temannya sudah terlebih dahulu mendapatkan penghasilan dari jual diri.

"Banyak sih temen juga yang kayak begitu. Temen-temen Yanty yang di Cengkareng suka ngajakin kerja kayak begitu, Yanty gak mau. Sayang badan Yanty, gak halal juga kan duitnya. Mending gini walaupun di kejar-kejar Depsos," ujar gadis yang memiliki rambut panjang itu.

Selama mengamen kejaran anggota Departemen Sosial (Depsos) bukan menjadi hal asing untuk Yanty. Ia pun mengaku pernah tertangkap dan dikurung selama empat hari di penampungan khusus para pengamen dan pengemis jalanan.

"Yanty pernah ketangkep terus mau keluar harus ditebus. Ditebusnya pun pake uang buat urus surat-surat gitu. Mamak (ibu) bayar 200 ribu buat ngeluarin Yanty dari penampungan," ujarnya.

Di usia 14 tahun, Yanty sudah merasakan pahit manis kehidupan. Namun semua itu dijadikan sebagai motivasi hidup Yanty untuk terus melanjutkan hidupnya, hingga ia berhasil membanggakan ibunda tercinta.