Liputan6.com, Jakarta Bila Anda hidup di era 90-an, mungkin akan ketakutan mendengar kata dokter gigi. Bukan tanpa alasan, kala itu dokter gigi seolah mengerikan karena memaksa anak-anak membuka mulutnya, membawa alat-alat mirip perkakas garasi seperti tang dan obeng. Tak hanya itu, di beberapa Sekolah Dasar (SD) juga selalu terdengar suara tangisan anak-anak yang tidak ingin memeriksakan giginya karena ketakutan. Maklum, anak-anak belum paham mengenai bahaya gigi berlubang yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Sedangkan hidup di zaman sekarang mungkin lebih beruntung. Selain banyak dokter gigi ramah, pun cantik yang siap menangani berbagai keluhan gigi Anda. Beberapa klinik gigi bahkan memiliki penawaran gigi khusus pada anak-anak yang berani memeriksakan giginya secara rutin.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa waktu lalu, tim Health Liputan6.com berkesempatan mengunjungi salah satu dokter gigi yang berpraktik di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan. Bila Anda dari arah Pancoran, bisa belok kiri langsung ke arah Empang Tiga tepat sebelum Apartemen Nifaro. Sekitar satu kilometer sebelah kiri, Anda akan menemukan plang bertuliskan drg. Erny Carolita.
Klinik yang juga rumah si dokter lulusan Universitas Tri Sakti, Jakarta ini tidak terlalu besar, kira-kira 4x5 meter persegi. Ruangannya ber-AC, bersih dan nyaman, setidaknya menurut beberapa pasien yang pernah hadir di situ.
Saat berbincang dengan dokter Erny, waktu seperti tak ada habisnya. Wanita yang hobi travelling ini selalu menceritakan bagaimana dia begitu mencintai pekerjaannya sebagai dokter gigi. "Saya suka banget sama profesi ini. Bisa kenal dengan semua orang dari berbagai kalangan dan bisa membantu mereka," katanya.
Masalah sama
Masalah sama
Untuk urusan gigi, kata dia, masalahnya di Indonesia hampir sama. Anak-anak paling sering mengalami gigi bolong. Sedangkan orang dewasa cenderung memiliki masalah karang gigi, periodontitis atau peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi, atau radang gusi (gingivitis).
"Kondisi gigi di Indonesia itu cenderung sama. Hanya saja, mereka kalau ke dokter gigi suka terlambat. Misalnya, datang kalau gigi sudah sakit padahal rasa nyeri itu akumulasi," tutur dokter yang sering mendengarkan lagu Artic Monkey ini.
Masalah lain yang banyak orang keluhkan adalah merapikan gigi seperti pengunaan kawat gigi atau behel. Sayangnya, kata dia, sebagai dokter gigi yang belum mengambil spesialisasi dia hanya bisa membantu permasalahan gigi normal yang ingin menggunakan behel. Sedangkan untuk permasalahan gigi tonggos atau rahang bawah kedepan seperti halnya Aburizal Bakrie, dia akan merujuk kepada dokter gigi spesialis ortodonti.
"Umumnya, 90 persen orang Indonesia memiliki jenis gigi normal sehingga masih bisa bantu. Tapi kalau kasusnya berat, saya akan menyarankan dia untuk menemui dokter spesialis gigi," ujarnya.
Impian menjadi Pramugari Kandas
Menjadi dokter sebenarnya bukan cita-cita drg Erny. Sebab semasa remaja, wanita kelahiran Jakarta 33 tahun lalu itu memiliki cita-cita sebagai pramugari. Berada di dalam pesawat, melayani semua orang dan bisa jalan-jalan kemanapun merupakan impian dan obsesinya.
"Seneng aja bisa jalan-jalan keluar negeri, ke Eropa, Amerika, seneng aja bisa travelling kemana aja kalau jadi pramugari," ujarnya.
Tapi ternyata, kecintaannya pada buku membuat dia mengurungkan niatnya menjadi Pramugari. Sejak SMA, dia mulai memikirkan masa depannya agar bisa membantu banyak orang. Karena memang saat ujian dia diterimanya di fakultas kedokteran gigi, akhirnya dokter gigilah yang menjadi pilihannya. Sekitar tahun 2000, wanita berayah ibu Surabaya ini diterima di Fakultas Ilmu Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
Advertisement
Kampanye
Kampanye
Ikut serta memberikan pengetahuan pada anak-anak, juga menjadi pengalaman baru bagi Erny. Bersama sebuah Yayasan, dia dan kawan-kawannya sejawat kerap ikut mendatangi beberapa sekolah untuk mengampanyekan kesehatan gigi.
"Iya, saya suka ikut, ngajarin anak kecil menyikat gigi, memberikan edukasi makanan penyebab gigi berlubang sampai cara mencari sikat dan pasta gigi."
Â
Biodata
Nama Lengkap:Â drg. Erny Carolita
Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 24 Juni, 1982
Alamat: Jalan Kalibata Timur no. 23 RT. 009/008 Kel. Kalibata Kec. Pancoran Jakarta Selatan 12740
Telepon: (021) 7994176
Email: e.carolita@yahoo.co.id
No. STR: 31.2.2.100.1.10.113772
No. SIP: 1.1.02.3171.0009/43103/10.15.1
Pendidikan Formal:
- 2006 – 2010 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta (Profesi Dokter Gigi)
- 2000 – 2006 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta (Sarjana Kedokteran Gigi)
Pendidikan Non Formal:
2010 Grand Dentistry Indonesia IV 2010 Jakarta, Pembinaan Profesionalisme Dokter Gigi Indonesia dalam Era Globalisasi
2010 Pelatihan Orthodonsia oleh Ortho Student Club Bogor, Pelatihan manajemen ortho, Perawatan dasar ortho, Pengenalan perangkat/alat2 ortho, Prosedur peletakan bracket, Perawatan ortho dengan cara konvensional maupun self ligating, Analisa Cephalometri, Evaluasi kasus, Diagnosis, Analisa dan perawatan serta perencanaan tindakan ortho
2007 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta, Forum kursus dental : Teknik Anastesi Blok Mandibula yang Benar
dan Modifikasinya. ( Kursus Singkat Keterampilan )
2007 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta, Forum kursus dental : Teknik Pengeluaran Gigi Impaksi M3 Bawah.
( Kursus Singkat Keterampilan )
2007 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta, Forum kursus dental : Teknik-Teknik Pembuatan Flap, Bahan, serta
Teknik Penjahitan ( Kursus Singkat Keterampilan )
Pengalaman Kerja:
2011 – Sekarang Dokter Gigi Jakarta Klinik pribadi di kalibata-timur
2011 – Sekarang Dokter Gigi Jakarta Klinik Yes Care di MNC Tower
2010 – 2011 Asisten Dokter Gigi Jakarta Klinik Nouvelle Pasar Minggu