Liputan6.com, Jakarta Orgasme saat bercinta memang dibutuhkan para pria juga wanita. Namun menurut penelitian terlalu sering orgasme pun membawa petaka untuk hubungan pasangan.
Baca Juga
Saat bercinta masing-masing pasangan mungkin mengharapkan klimaks yang maksimal, namun para ilmuwan berpendapat hal ini dapat membawa efek yang negatif.
Dikutip dari laman metro.co.uk, Jumat (19/02/2016) terlalu sering bercinta secara tidak sadar cenderung mengubah pasangan untuk mendapatkan kebutuhan orgasmenya dan menyingkirkan rasa saling menikmati.
Advertisement
Jika salah satu dari pasangan hanya memikirkan orgasmenya yang terjadi adalah pasangan menjadi tertekan, akibat harus membuat pasangan mereka mencapai klimaks.
Kondisi ini disebut dengan 'orgasm imperative'. Menurut para ilmuwan kondisi ini memaksakan salah satu dari pasangan untuk membuat pasangannya 'harus' mencapai klimaks atau berorgasme. Hal ini dinilai berikan efek buruk dalam hubungan cinta mereka.
Sebuah penelitian menyarankan untuk tidak membiasakan hal ini terjadi dalam hubungan cinta para pasangan.
Peneliti mengatakan seks tanpa orgasme masih menjadi seks yang baik, karena hubungan seks bertujuan untuk dapatkan kebahagiaan bersama.