Liputan6.com, Jakarta Pasangan suami istri mencoba posisi seks yang bervariasi sah-sah saja. Namun sebelum tertarik mencoba gaya baru, ketahui dahulu kemungkinan bahaya yang ditimbulkan. Ada beberapa posisi bercinta yang paling berbahaya untuk pria.
Salah memilih posisi bercinta bisa membuat pria menyakiti kelaminnya. Cedera saat berhubungan seks ternyata lebih sering terjadi di luar dugaan. Ini umumnya berhubungan dengan eksperimen posisi baru.
Para peneliti di Brasil mempelajari pasien yang mengalami fraktur penis (Mr P) untuk melihat apa yang mereka lakukan di ranjang sebelum suara gemertak itu muncul.Â
Advertisement
Baca Juga
Berikut beberapa posisi seksual yang paling berbahaya seperti dilansir Dailystar, Kamis (3/3/2016):
1. Woman on top
Sebuah penelitian baru menemukan posisi woman-on-top (wanita di atas) menjadi yang paling berbahaya. Padahal, posisi ini salah satu yang terbaik untuk wanita mencapai orgasme. Namun, menurut peneliti Brasil, posisi woman-on-top dianggap yang paling bertanggung jawab terhadap setengah dari semua kasus fraktur penis.
Para ilmuwan menduga hal ini karena wanita yang mengontrol Mr P dengan seluruh berat tubuhnya yang ada di atasnya dan tidak dapat menghentikannya ketika salah penetrasi.
2. Pogo Stick
Sebenarnya ini seperti misionaris, tapi pria berdiri. Posisi ini dianggap berisiko karena menempatkan tekanan pada punggung pria. Hal tersebut bisa menyebabkan masalah punggung dalam jangka panjang.
Bergoyang sambil berdiri artinya Anda juga berisiko jatuh dan wanita Anda berisiko tertimpa.
3. Doggy style
Menurut studi terbaru Ann Summers, doggy style (wanita mengambil posisi seperti akan merangkak, pria penetrasi dari belakang) sebenarnya posisi seks favorit di Inggris. Namun penelitian di Brasil menemukan 29 persen dari patahnya Mr P disebabkan posisi doggy style.
4. Cowgirl lean back
Pada posisi ini pria berbaring telentang dan wanita duduk di atas tubuh pria, tapi wanita berbaring ke belakang atau mencondongkan punggung ke belakang dengan tangan di pergelangan kaki pria.
Posisi ini menempatkan beban pada penis dan bisa menekuk dengan cara yang salah.
Menurut studi dari University of California, San Francisco, penis yang ereksi bisa hyperextended jika menempatkan terlalu banyak atau terlalu sering tekanan ke bawah poros.
Seiring waktu, kondisi ini bisa menyebabkan penyakit peyronie, penumpukan plak yang menyebabkan batang Mr P bengkok. Kondisi tersebut bisa membuat seks sulit atau pada kasus ekstrem tak mungkin bercinta.