Sukses

Larangan Merokok di Pesawat Bukan Karena Kesehatan?

Tahukah Anda, larangan merokok di pesawat muncul bukan karena dampak kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Siapapun yang berada di dalam pesawat pasti tahu, ada larangan merokok di kabin. Tapi tahukah Anda, larangan ini muncul ternyata bukan karena dampak kesehatan. Tapi karena kecerobohan perokok yang dapat mengakibatkan ratusan orang kehilangan nyawa.

Tepatnya pada  11 Juli 1973 ada insiden besar, sebuah pesawat yang terbang dari Rio De Janeiro ke Paris harus melakukan pendaratan darurat setelah muncul asap dari dalam kabin. Sebanyak 123 orang tewas dan 11 orang selamat.

Pesawat dengan nomor penerbangan Varig 820 ini mendarat beberapa mil di tempat tujuan. Menurut The FAA (Federal Aviation Administration), api muncul dari toilet belakang--kemungkinan besar ada seseorang yang merokok disana dan melemparkan rokok yang masih menyala ke keranjang sampah yang berisi kertas toilet.

"Hanya dalam beberapa menit, seluruh kabin pesawat dipenuhi asap. Dan awak kabin serta penumpang kesulitan keluar dari pintu darurat. Kebanyakan penumpang tewas karena sesak napas. Sedangkan 11 lainnya--10 diantaranya awak kabin--selamat," tulis situs Quora, seperti dikutip laman Mirror, Kamis (3/3/2016).

Sejak itu, aturan mengenai rokok mulai mendapat perhatian. Sejumlah maskapai khawatir para perokok tidak membuang rokok dengan benar. Mereka juga kerap membuang rokok di wastafel.

A display showing the 'fasten your seatbelt' sign and the 'no smoking' sign

Merokok di dalam kabin akhirnya dilarang pada penerbangan domestik AS pada 1988. Selanjutnya disusul oleh seluruh maskapai di seluruh dunia pada akhir 1990-an. Larangan ini terus disampaikan berulang-ulang melalui speaker dan lampu tanda dilarang merokok.