Sukses

Seperti Ina Si Nononk, Remaja Umumnya Gemar Cari Sensasi

'Yang Muda Yang Bercinta' benar menggambarkan perilaku Ina Si Nononk dan kekasih yang unggah foto di balik selimut.

Liputan6.com, Jakarta Penggalan kalimat 'Yang Muda Yang Bercinta' benar menggambarkan perilaku Ina Si Nononk dan kekasih yang menjadi cibiran publik akibat tindakan yang tak wajar.

Akibat mengunggah foto di balik selimut bersama kekasih, Ina Si Nononk yang masih menduduki bangku SMP ini membuat publik khawatir terutama para orangtua yang miliki anak berusia remaja.

Kacamata psikolog anak menilai bahwa hal seperti ini berasal dari dirinya sendiri, lingkungan, dan masyarakat. "Usia remaja memang sudah berkembang dan puber - mereka sudah lebih tertarik dengan lawan jenis, bukan sekedar tertarik main bareng ya... tapi tertarik mengenal lebih jauh dan memang sudah muncul hasrat seksualnya," ujar Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, dari Klinik Terpadu Psikologi Universitas Indonesia saat dihubungi Health-Liputan6.com, Jumat (04/3/2016).

Menurut Nina sapaan hangatnya, lingkungan begitu mempengaruhi aktivitas remaja di luar rumah. Pengawasan yang kurang baik atau hubungan anak dengan orangtua yang kurang dekat juga dapat membuat anak semakin banyak menghabiskan waktunya di luar rumah dan terekspos hal-hal yang tak baik atau tak sesuai. 

Publik memang tak mengetahui dengan konkret apa sebenarnya motivasi yang tertanam dibenak Ina untuk mengunggah foto tersebut, namun umumnya masa remaja kerap dengan sensasi untuk membuat dirinya terkenal.

"Usia remaja memang dekat dengan sensasi, mereka ingin menjadi populer dan dikenal. Di antara remaja yang tidak mampu menunjukkan kepintaran mereka atau dengan cara berbaik hati dengan teman-temannya menjadikan si remaja menyebarkan (kepopulerannya) dengan cara itu (mencari sensasi)," jelas Nina. 

Tindakan yang dilakukan Ina secara garis besar menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan maksimal lagi. Peran orangtua di kehidupan remaja yang tak sebesar saat anak-anak membuat anak lebih mudah mengekspresikan jati diri dan keinginan tahu mereka.

"Semua remaja membutuhkan sensasi dan popularitas di masanya, makanya orangtua itu harus mengarahkan dengan cara menunjukkan seperti 'ini loh yang cocok buat kamu', 'ini loh sisi bagus buat kamu populer' - dengan begitu anak mencari popularitas dan sensasinya itu dengan cara positif," lanjut Nina.

Menurut Nina, orangtua kerap kali mudah untuk mencari kesalahan anak dan sulit untuk menemukan hal positif terhadap anak. Dengan memberikan perhatian dan bimbingan yang tepat, anak bisa dihindarkan dari ulah yang negatif seperti yang dilakukan Ina.