Liputan6.com, Jakarta Magnesium atau zat besi memiliki peranan penting terhadap 300 reaksi kimia yang membuat tubuh berfungsi dengan baik.
"Akan sulit untuk seseorang menyadari mereka kekurangan magnesium atau tidak karena gejalanya sangat samar," ucap Paul M. Coates, PhD, direktur National Institutes od Health's Office of Dietary Supplements.
Baca Juga
Masalahnya, gejala seperti sesak napas, kelelahan, dan hilang nafsu makan bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, tak melulu berkenaan dengan kekurangan magnesium.
Advertisement
"Cara terbaik untuk memastikan Anda mendapat cukup magnesium adalah mengonsumsi banyak makanan bernutrisi termasuk gandum utuh, legume, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau," jelasnya.
Tak perlu takut mendapatasupan magnesium berlebih dari konsumsi bahan makanan alami. Pria dan wanita usia 19 - 30 tahun memerlukan kurang lebih 10 mg magnesium per hari. Sedangkan wanita hamil membutuhkanasupan magnesium hingga 40 mg atau setiap harinya.
Baca Juga
Yang perlu diperhatikan adalah bila Anda mengonsumsi suplemen untuk menambah asupan magnesium. Efek samping dari kelebihan magnesium menyebabkan diare, sesak napas, dan kram perut.
Sementara kekurangan magnesium bisa menyebabkan 4 kondisi berikut, seperti dikutip dari laman Prevention, Senin (7/3/2016):
1. Tekanan darah meningkat
Diet rendah magnesium bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi. Sayangnya suplemen tak selalu bisa mengatasi hal ini. Coates menjelaskan, magnesium bisa jadi memengaruhi beberapa reaksi kimia di tubuh yang bertanggung jawab mengatur tekanan darah. Seperti misalnya dengan mengatur kadar potassium dan kalsium, mineral kunci yang mengontrol tekanan darah, dalam sel tubuh.
2. Merasa geli
Defisiensi magnesium secara ekstrem bisa membuat Anda merasa kebas, geli (kesemutan), hingga mengalami kram otot. Coates mengatakan, magnesium juga berperan pada fungsi otot dan saraf.
3.Berisiko tinggi osteoporosis
Mendapat asupan magnesium yang cukup artinya Anda memiliki tulang yang padat, terhindar dari patah tulang dan osteoporosis. Hal ini masuk akal karena 60 persen magnesium tubuh tersimpan di tulang.
Peneliti menunjukkan, beberapa tikus yang diujicobakan di laboratorium mengalami tulang rapuh dan perkembangan tulang yang tak sempurna akibat kurang magnesium.
4. Sering sakit kepala
Ada beberapa bukti bahwa orang yang menderita sakit kepala seringkali disebabkan oleh kurangnya asupan magnesium. Alasannya, kekurangan magnesium bisa memengaruhi kimia otak dan memicu aktivitas otak yang mengarah pada migrain.