Sukses

Kelompok Ini Mungkinkan Aborsi Aman di Wilayah Terdampak Zika

Seiring munculnya wabah virus Zika di Amerika Tengah dan Selatan, sebuah kelompok nirlaba menyediakan jasa medis untuk aborsi aman.

Liputan6.com, Jakarta Seiring munculnya wabah virus Zika di Amerika Tengah dan Selatan, sebuah kelompok nirlaba dari Belanda menyediakan jasa medis untuk aborsi aman bagi para wanita di negara terdampak.

Kelompok yang bernama Women on Web yang berdedikasi untuk membantu para wanita melakukan aborsi yang aman, mengumumkan dalam siaran pers, para wanita yang kehamilannya kurang dari 9 minggu di daerah terdampak Zika bisa menghubungi mereka atau menerima konsultasi online. 

Setelah mendapatkan izin dari dokter, grup ini akan mengirimkan pil aborsi--mifepristone dan misoprostol--via pos.

Walaupun para ilmuwan belum bisa menemukan hubungan pasti antara virus Zika dan meningkatnya mikrosefali--suatu kondisi di mana otak dan kepala bayi tidak bisa berkembang penuh--organisasi kesehatan dunia (WHO) sudah menyatakan virus ini sebagai kondisi kesehatan darurat.

Para ahli kesehatan sudah memperingatkan para wanita di daerah terdampak Zika untuk menunda kehamilan, tapi aborsi biasanya sangat terbatas atau malah dilarang di beberapa negara yang terdampak Zika tadi.

Di sinilah Women on Web mengambil peranan.

"Virus Zika sekarang menyebar ke negara-negara di mana aborsi sangatlah dibatasi," Dr Rebecca Gomperts, pendiri sekaligus direktur grup ini mengatakan pada AFP. "Kami sangat-sangat khawatir hal ini akan meningkatkan upaya aborsi yang tak aman. Kami sangat peduli pada kehidupan dan kesehatan wanita, dan kami ingin memastikan para wanita memiliki akses kepada aborsi medis yang aman."

Tapi layanan ini tidak tersedia di Brazil, dimana ada sekitar 4.000 kasus mikrosefali dilaporkan pada tahun lalu. Pemerintah Brazil akan menyita paket apa saja yang berisi pil aborsi. Para aktivis seantero Amerika Latin sudah mendorong adanya akses lebih untuk aborsi legal sehubungan dengan wabah virus Zika.