Liputan6.com, Jakarta Ketika beragam jenis kanker menghampiri tubuh manusia tak menutup kemungkinan populasi di dunia akan berkurang karena kematian akibat kanker, salah satunya kanker darah.
Melansir laman VOANews, Rabu (09/3/2016)Â Stanley Riddell, seorang peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Washington bersama rekannya menambahkan molekul ke sel-sel imun yang menyerang sel kanker pada pasien. Di mana mereka menempatkan sel-sel imun agar tumbuh dan berkembang biak untuk melawan kanker.Â
Baca Juga
Baca Juga
"Jadi ini menjadi salah satu hal yang paling menarik sehingga tak memerlukan perawatan secara berulang dari kemoterapi," ujar Riddell.
Advertisement
Riddlle telah menjanjikan para pasien lewat sebuah pengujian kecil. Dalam salah satu penelitian yang meliputi 35 pasien dengan berjenis leukemia, 94 persen mengalami peningkatan kesembuhan. Lima puluh hingga 80 persen pasien dengan kanker darah lainnya mengalami penurunan gejala.
Menurut Riddlle hasil dari penelitian ini cukup menggembirakan sebab mereka yang menjadi obyek penelitian adalah pasien yang telah gagal menjalani semua terapi konvensional, dari sumsum tulang hingga transplantasi sel induk.
Karya dari para peneliti Hutchinson ini menghasilkan peningkatan kemampuan melawan kanker secara alami lewat sel sistem kekebalan yang biasanya berfungsi melawan serangan virus dan bakteri.
Sistem kekebalan tubuh ini diharapkan juga mampu memerangi kanker lainnya seperti kanker kulit dan kanker paru-paru. Namun untuk jenis kanker selain darah, imunoterapi ini dianggap sebagai pilihan terakhir.
Riddell menambahkan, dalam beberapa kasus kanker lain mungkin imunoterapi ini lebih baik daripada kemoterapi atau bahkan menjadi langkah untuk mengganti pengobatan kanker.