Liputan6.com, Jakarta Mr. P yang loyo bukan hanya kabar buruk bagi kehidupan seksual Anda, tapi juga kehidupan Anda secara menyeluruh.
Sebuah studi baru dari The University of Mississippi menemukan, pria dengan disfungsi ereksi mengalami peningkatan risiko kematian prematur 70 persen lebih besar, dilansir dari Men's Health, Kamis (10/3/2016).
Baca Juga
Kesehatan kardiovaskular yang buruk adalah penyebab difungsi ereksi yang paling umum, kata Tobias Kohler, M.D., seorang asisten profesor urologi di Southern Illionois University School of Medicine. Jadi, jika penis Anda susah mengeras, seringnya hal ini adalah sinyal jantung Anda bermasalah.
Advertisement
Kohler mengatakan, faktanya kebanyakan pria yang disfungsi ereksinya disebabkan oleh kesehatan kardiovaskular yang buruk sering mengalami penyakit jantung seperti serangan jantung dalam lima tahun mendatang.
Pembuluh yang membawa darah ke penis berukuran sangat kecil, hanya berdiameter 1-2 mm, jadi mereka mudah tersumbat, terang Kohler.
Ketika plak mulai menumpuk di pembuluh darah--karena diet yang buruk, kurang olahraga, merokok, usia, atau genetik--aliran darah ke penis Anda adalah hal pertama yang akan tersumbat, papar Kohler. Inilah yang membuat ereksi Anda jadi mustahil.
Jika plak terus menumpuk, hal ini akan mulai mempengaruhi arteri yang lebih besar, seperti yang membawa darah dari dan menuju jantung. Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung mendadak.
Inilah kenapa penting bagi Anda untuk memeriksakan disfungsi ereksi Anda ke dokter. Jika Anda mengecek tanda-tanda awalnya, Anda mungkin bisa memperbaiki kesehatan kardiovaskular sebelum jadi fatal.
Jika penis Anda terus-menerus tak bisa ereksi selama tiga bulan, Kohler menyarankan untuk segera menemui dokter.
Jika arteri yang tersumbat yang jadi penyebabnya, hal ini bisa diatasi dengan pola makan yang lebih baik dan olahraga teratur. Pola hidup yang lebih sehat bisa membuat penis Anda kembali bekerja dengan baik. Dokter Anda juga mungkin akan memberikan obat seperti Viagra untuk membantu Anda sementara.