Liputan6.com, Jakarta Saking sayangnya kepada anak, sejumlah orangtua kerap terbiasa mencium bibir anaknya. Namun hal ini ternyata dicap tidak baik oleh kalangan psikolog.
Psikolog anak Dr Charlotte Reznick mengatakan, mencium anak di bibir pada usia berapa pun sangat tidak disarankan. Menurutnya, ciuman bibir bisa menstimulasi anak seiring dengan kesadaran seksual mereka yang berkembang.Â
Baca Juga
Baca Juga
"Ada banyak orangtua yang mencium bibir anaknya tanpa merasa canggung. Tak sedikit dari mereka juga yang telah dewasa," katanya, seperti dilansir Dailymail, Jumat (11/3/2016).
Advertisement
Menurut penulis buku The Power Of Your Child's Imagination ini, anak-anak boleh diberikan sentuhan kasih sayang seperti menciumnya pada bagian dahi, pipi, atau tangan. Namun bibir berbeda karena ujung saraf lebih banyak dan lebih sensitif terhadap rangsangan.
"Bibir adalah zona sensitif seksual dan dapat membangkitkan gairah seksual - termasuk peningkatan hormon serotonin dan oksitosin," ujarnya.
Sependapat, Psikolog Emma Kenny menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, tren mencium bibir anak ini sungguh mengkhawatirkan. Namun budaya ini tak mesti harus dihilangkan segera sebab di beberapa negara mencium bibir anak berkaitan dengan cara mengasuh anak.