Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu di Vietnam melakukan uji tes DNA terhadap balita kembarnya, dan hasilnya cukup mengejutkan. Kedua balita kembar yang masih berusia dua tahun ini, walaupun berasal dari ibu yang sama, memiliki ayah yang berbeda.
Ini artinya, si kembar ini dihasilkan dari sperma dua orang ayah dalam siklus ovulasi yang sama.
Tes DNA ini terpaksa dilakukan oleh sang ibu karena desakan anggota keluarga yang merasa kedua balita kembar itu memiliki penampilan yang sangat berbeda.Â
Advertisement
Baca Juga
Dua balita kembar ini memang bukan kembar identik, namun penampilan mereka dirasa terlalu jauh berbeda. Salah satu balita memiliki rambut yang halus dan lurus, sementara yang satunya memiliki rambut yang tebal dan ikal.
Kekhawatiran anggota keluarga mendorong sang ayah (salah satunya) dan ibu untuk membawa anak kembar mereka ke Center for Genetic Analysis and Technologies di Hanoi, Vietnam - dimana mereka menemukan anak kembar mereka ternyata adalah saudara tiri.
Kembar fraternal (tak identik) dilahirkan ketika sang ibu melepaskan dua buah telur saat ovulasi, yang menghasilkan dua pembuahan yang berbeda. Hal ini sering terjadi dalam proses satu kali hubungan intim, tapi juga bisa terjadi dalam dua hubungan intim yang berbeda dalam satu minggu ovulasi yang sama - dan dalam beberapa kasus, dengan lebih dari satu pasangan.
Superfecundation, anak kembar yang memiliki ayah yang berbeda, adalah kasus yang sangat-sangat jarang. Namun, tidak sejarang yang Anda bayangkan.
Menurut sebuah statistik dari National Institute of Health, seperti dilansir dari She Knows, Jumat (11/3/2016), satu dari 12 pasangan kembar fraternal disebabkan oleh superfecundation. Walaupun dalam kebanyakan kasus, anak kembar itu berasal dari ayah yang sama.
Â