Orangtua Tak Perlu Khawatir Jika si Kecil Telat Berjalan

Liputan6.com, Jakarta Banyak orangtua yang berkonsultasi dengan ahli atau pun dokter saat menemukan anak mereka belum mampu berjalan dengan sempurna di usia seharusnya, namun para ahli justru menganggap hal tersebut tak perlu dikhawatirkan.

Melansir laman Daily Mail, ditulis Minggu (13/3/2016) studi menemukan, bayi yang mulai berjalan di usia sembilan bulan tak akan berjalan dengan sempurna dibandingkan bayi yang telat berjalan di usia lebih tua.

Dalam sebuah jurnal Acta Paediatrica, ilmuwan asal Swiss memaparkan penelitiannya terhadap lebih dari 200 bayi berusia 18 bulan dan hubungan antara kemampuan atau kecerdasan anak yang mampu berjalan lebih awal, dengan perkembangan anak di kemudian hari.

"Usia benar-benar tidak menemukan hubungan konsekuensi anak yang mampu berjalan lebih awal adalah anak yang lebih pintar," ujar juru bicara penelitian. 

Kebanyakan orangtua begitu mencemaskan ketika anak mereka belum dapat berjalan di usia 18 bulan atau sekitar 1,5 tahun - bahkan para orangtua membuat catatan untuk melihat perkembangan anak mereka. Namun survei menunjukkan usia anak untuk berjalan ialah 12 bulan tetapi tidak merata pada setiap anak dan bervariasi.

Profesor Mitch Blair, dari Royal College of Pediatric and Child Health, mengatakan "Saya sering melihat kekhawatiran orangtua saat anak mereka belum bisa berjalan, atau belajar untuk berjalan daripada anak rekan-rekan mereka, dan para orangtua khawatir tentang kekuatan anak bagi perkembangan mereka," tutur Blair.

Saat Blair menemukan banyak keluhan seperti ini, ia hanya menjelaskan bahwa usia berjalan anak sangat bervariasi dan tidak ada hubungan kongkret antara kemampuan berjalan dengan tingkat kecerdasan yang lebih rendah di kemudian hari.

Blair mengatakan orang tua hanya harus memeriksakan anak ke dokter jika anak mereka belum mulai belajar berjalan saat usia sudah mencapai 18 bulan.